100kpj – Saat mengisi bahan bakar di SPBU, pemilik kendaraan biasanya memiliki takaran yang berbeda-beda. Sebagian lebih senang menyebutkan nominal uang, namun tak sedikit juga yang menggunakan takaran liter atau sekadar mengatakan ‘isi penuh’.
Kendati hal tersebut kerap dianggap sebagai preferensi semata, nyatanya toh masing-masing cara punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Setidaknya itu yang tertulis pada laman Hyundai Indonesia, dikutip Jumat 1 November 2019.
Pada dasarnya, mengisi bahan bakar dengan acuan nominal uang jauh lebih mudah dan cepat. Pemilik kendaraan hanya perlu menyebut angka bulat, seperti Rp50 ribu atau Rp100 ribu dengan menyediakan uang pas. Sehingga, antrean lekas bergerak tanpa harus mengular panjang.
Karena kemudahannya itu, maka banyak kalangan lebih senang memakai nominal uang sebagai takaran saat mengisi bahan bakar. Namun, cara ini bukannya tanpa risiko. Sebab, tak sedikit yang berlaku curang dengan mengurangi volume-nya. Guna mengantisipasinya, pemilik sebaiknya memperhatikan proses pengisian dari awal hingga akhir.
Setelah itu, struk transaksi wajib diminta agar uang yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah takaran liter BBM yang dibeli. Karena dengan patokan nominal rupiah, jumlah bensin yang disalurkan ke tangki mobil tidak bulat dalam liter.