100kpj – Sepeda motor yang diproduksi dalam beberapa tahun terakhir ini, sudah hampir menerapkan teknologi injeksi. Salah satu komponen pentingnya adalah injektor, yang sangat rentan dan butuh perhatian khusus.
TT
Inejktor tugas menyemprotkan bensin ke ruang bakar dengan cara pengabutan. Performa maupun daya tahan injektor ini sangat bergantung pada pemakaian jenis bahan bakar.
Namun, sayangnya banyak pemilik motor injeksi yang masih memakai bensin murah bersubsidi dengan oktan rendah. Padahal, lebih disarankan memakai bensin beroktan tinggi.
Ingat, bukan tidak boleh dan tidak bisa memakai premium, tapi tidak disarankan. Sebab ada beberapa ancaman yang didapat bila memakai bensin beroktan rendah.
Dilansir dari Suzuki Indonesia, tingkat ’kebersihan’ bensin yang menjadi kurang baik bisa menyebabkan komponen FI (fuel injection) yang sensitif menjadi lebih mudah tersumbat. Mesin berteknologi injeksi rata-rata rasio kompresinya tinggi, di atas 9 :1.
Tujuannya untuk membuat sepeda motor berteknologi injeksi menjadi lebih irit. Namun hal ini baru bisa tercapai jika diisi oleh bensin yang sesuai spesifikasi alias beroktan tinggi.
Semakin besar kompresi mesin, maka akan semakin butuh bahan bakar berkualitas. Dengan memakai bensin beroktan rendah, gejala detonasi (ngelitik) cepat atau lambat akan muncul.
Pada dasarnya mesin injeksi memang minim perawatan, asal dibarengi dengan selalu memakai bahan bakar beroktan tinggi, sesuai spesifikasi.
Sering dijumpai pompa bensin sepeda motor sport injeksi macet karena selalu diisi dengan bensin beroktan rendah. Ciri-ciri sepeda motor injeksi yang selalu ‘minum’ bensin beroktan rendah gampang dikenali.
Salah satunya adalah aki tekor terus karena pompa bekerja lebih keras akibat kotoran menyumbat filter bensin.Lama-kelamaan injektornya yang akan mampet.
Karena itulah, jika Anda memiliki sepeda motor injeksi, isilah bensin beroktan tinggi, sesuai spesifikasi agar sepeda motor Anda tidak mengalami masalah.