100kpj – Setiap mobil yang beredar di Indonesia memiliki spesifikasi berbeda-beda, sehingga efisiensi bahan bakarnya pun tidak sama. Hal tersebut ditentukan dari kapasitas mesin, bobot kendaraan, hingga teknologi yang disematkan.
Bukan hanya itu, faktor lain yang membuat konsumsi bahan bakar mobil menjadi lebih boros, juga ditentukan dari gaya berkendara, medan jalan yang dilalui, hingga beban yang diangkut mobil tersebut ketika melakukan perjalanan.
Ada berbagai alasan pengemudi mobil hingga kehabisan bensin saat di tengah perjalanan. Mulai dari rasa percaya diri yang tinggi saat melihat indikator ketersediaan bahan bakar yang sudah menipis, ternyata salah prediksi.
Selain itu sulit menemukan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) saat kondisi bensin di tangki sudah cekak. Atau bisa juga lupa, karena kegiatan yang mengharuskan hadir tepat waktu sehingga tidak memerhatikan kondisi bensin.
Padahal perilaku tersebut dapat merusak komponen mobil terutama yang berhubungan dengan sensor, dan sistem keluar masuk bahan bakar ke mesin atau injeksi. Seperti yang disampaikan Service Advisor bengkel Honda Pondok Indah, Ali.
Mneurutnya lebih baik jika bahan bakar sudah habis atau sudah sampai di jarum E (empty) segera diisi meski mobil masih bisa diajak jalan. Fungsi indikator konvensional model jarum, atau digital sebagai pengingat, maka jangan diabaikan.