100kpj – Balapan MotoGP menjadi salah satu olahraga yang mengeluarkan biaya sangat-sangat mahal. Bahkan, sebuah tim harus mengeluarkan dana puluhan miliar rupiah per tahunnya untuk mengikuti kompetisi ini.
Belum lagi mahalnya pengembangan motor guna tampil kompetitif. Tapi, ada juga tim MotoGP yang menyewa motor balap untuk beradu cepat di ajang tersebut.
Baca Juga:
Video BMW Kebut-kebutan di Slipi yang Berujung Kecelakaan
Yamaha Tak Cemas dengan Kehadiran All New Honda BeAT
Seperti tim-tim satelit, salah satunya adalah LCR Honda. Pemilik tim ini, Lucio Cecchinello, mengaku mengeluarkan biaya tak sedikit untuk mengikuti balapan tersebut.
Untuk sewa motor RC213V harus mengeluarkan biaya sebesar 2,2 juta euro. Jika dirupiahkan, harga sewa motor tersebut sekitara Rp33 miliar.
"Dia (Cal Crutchlow pembalap LCR Honda) dibayar langsung oleh Jepang. Kami ikut serta dalam biaya. Mulai dari sepeda motor, lalu RC213V yang disewa Honda kepada kami seharga 2,2 juta euro," kata Cecchinello, seperti dilansir GPone.
"Terdengar cukup mahal, tapi tidak, jika Anda memikirkan semua biaya penelitian di baliknya," lanjutnya.
Belum lagi jika ada part yang rusak, jika motor terjatuh untuk biaya perbaikan bisa berkisar dari 15.000-100.000 Euro atau sekitar Rp230 juta hingga Rp2,3 miliar.
Tetapi, belum tentu semua sparepart bisa tersedia jika motor terjatuh dan ingin dengan segera diperbaiki. Sebab tim satelit, setiap part hanya memiliki beberapa stok saja seperti halnya tangki bahan bakar dan radiator yang hanya ada 5 buah.
Piringan rem karbon motor MotoGP harus diganti jika motor terjatuh di gravel. Yang mana, harga piringan rem carbon atau radiator, dibutuhkan biaya 10.000 Euro atau sekitar Rp153,7 juta.
Baca Juga:
BMW Ngebut dan Kecelakaan, Ingat Aturan Batas Kecepatan di Jalan Tol
Sedangkan untuk biaya pengeluaran per tahunnya, tim balap LCR Honda menghabiskan dana sekitar 10 juta euro (Rp 151 miliar) per tahun. Menurutnya, itu termasuk 47 kru dan umbrella girl.
"Tentu saja, perusahaan induk memiliki lebih banyak sumber daya, dalam hal tenaga kerja dan material. Katakanlah empat banding satu. Sebenarnya, kami menerima perkembangan teknis yang sama dengan yang dilakukan Marc Marquez, tentu saja tidak pada waktu yang bersamaan, kadang-kadang," paparnya.