100kpj – Andrea Iannone memberikan respons atas hukuman yang diberikan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) terkait tes dopingnya. Pembalap Aprilia tersebut mengaku belum mendapat pernyataan resmi.
Sebelumnya, FIM mendapat laporan dari lembaga peneliti World Anti-Doping Authorities (WADA) di Jerman, yang mengambil sampel urine Iannone pada tes doping yang dilakukan FIM pada MotoGP Sepang, November lalu.
Iannone akhirnya dinyatakan terbukti memakai doping, dengan adanya temuan zat terlarang dalam sampel urine Iannone yang diambil usai gelaran MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang. Pembalap berusia 30 tahun itu pun dijatuhi sanks
Yakni, berupa larangan mengikuti kompetisi balap motor apa pun sampai pemberitahuan selanjutnya. Iannone yang terikat kontrak dengan Aprilia untuk MotoGP 2020, merasa tak bersalah dan tudingan tersebut tak benar.
"Saya sepenuhnya tenang dan ingin meyakinkan para fans saya dan Aprilia Racing. Saya terbuka untuk analisis tandingan dalam persoalan yang mengejutkan saya, juga karena --saat ini-- saya belum menerima komunikasi resmi apa pun," ujar Iannone dilansir Crash.
"Selama bertahun-tahun, dan juga musim ini, saya sudah melewati tes secara kontinu, jelas selalu terbukti negatif, itulah kenapa saya punya keyakinan terhadap keputusan positif dari permasalahan ini," lanjutnya.
Kasus doping ini kembali menggegerkan MotoGP, setelah sebelumnya pada tahun 2012 Anthony West saat bermain di Moto2 dinyatakan positif menggunakan methylhexanamine. Bahkan, banding West ditolak sehingga hasil balap Moto2 musim itu dibatalkan.
Ketika itu pembalap yang pernah menjadi teman satu timnya Rafid Topan di QMMF Racing Team mendapatkan hukuman harus vakum satu bulan dari Moto2 termasuk sesi tes di akhir musim 2012 lalu, tidah hanya itu putusan akhir dari sidang lanjutan membuat pembalap asal Australia ini mendapatkan sanksi lebih berat yaitu hukuman penghapusan poin yang dia cetak di klasemen pembalap Moto2 sejak terdekteksi menggunakan doping.
Baca juga:
Komponen Motor MotoGP Ini Harganya Setara Rumah Mewah di Jakarta
Bukan Kontrak Besar, Quartararo Mau Pindah Tim karena Motor Bagus