100kpj – Jagat maya belakangan dihebohkan dengan kabar adanya biker CBR250RR di Surabaya yang membuka tantangan terbuka bagi biker motor gede (moge) untuk adu cepat di lintasan balap.
Tak cuma sekadar balapan, karena biker bernama Dimas Aditya Putra Nabawi itu mengaku siap kehilangan motor dan mobilnya apabila kalah balapan dari moge yang jadi lawan tarungnya.
"Saya tak pernah takut sama anak-anak moge se-Jawa Timur yang hanya bisa lari di jalan lurus, dan kebut-kebutan di jalan. Saya berani balapan sama anak-anak moge di Sirkuit GBT dengan taruhan motor saya. Tapi kalau saya menang, mogenya buat saya ya," tulis Dimas dalam Instagram Stories-nya @dimas_nabrawi, seperti dikutip 100KPJ, Selasa 16 April 2019.
Tantangan tersebut akhirnya diterima seorang biker bermoge Kawasaki ZX10R. Keduanya juga bersepakat dengan mematuhi beberapa aturan.
Namun beberapa waktu setelahnya, akun Dimas dan akun Instagram @surabayadragcom, serta @gitarisianto mengunggah hal yang berbeda. Dimas rupanya dapat lawan baru bernama Gita Risianto, biker moge GSX-R1000, yang juga warga Surabaya.
Keduanya akhirnya bersepakat bertemu membuat aturan, di mana akhirnya mereka mufakat untuk beradu cepat di Sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Aturannya, seperti balapan dengan jarak 13 lap, masih boleh melanjutkan balapan jika terjatuh dan masih memungkinkan, kemudian ditundanya race apabila hujan sebelum race, hingga mekanisme latihan sebelum balapan.
Berita ini pun kemudian menjadi viral. Tak cuma di Surabaya, dan para pencinta roda dua. Tetapi berskala nasional. Terbukti dari tiap unggahan mengenai balapan dua motor beda kasta di Surabaya, selalu mendapat 'likes' ribuan dan komentar yang mengular panjang dari siapa saja yang mem-posting-nya.
Namun, baru 22 jam terakhir sepakat mau terjun balapan, berita terbaru menyebutkan kalau keduanya akhirnya batal menggelar balap fenomenal itu. Berita ini sendiri dibuat tiga jam setelah akun @gitarisianto mengunggah pembatalan 'race', didampingi Dimas, lawan balapnya.
Alhasil, banyak pencinta roda dua yang kecewa atas pembatalan balapan itu. Mengingat, berita ini sudah kelewat viral.