100kpj – Sejak muncul aturan pemerintah terkait emisi kendaraan, sepeda motor bermesin 2-tak mulai ditinggalkan. Tak hanya untuk penggunaan harian, di sirkuit balap pun, motor bersuara bising tersebut tak lagi diperlombakan.
Beberapa kalangan menganggap, bahwa asap yang menyembur dari selongsong knalpot akan membahayakan pengendara lain yang melaju di belakang. Inilah mengapa kompetisi balap sekarang hanya diramaikan oleh motor bermesin 4-tak.
Meski begitu, Yamaha Racing Indonesia, sebagai inisiator balap motor Yamaha, memiliki pendapat berbeda, bahwa balapan menggunakan motor 2-tak masih bisa dikatakan aman, asal mendapat pengawasan dari mekanik mesin yang andal.
Pendapat tersebut bukan omong kosong belaka, sebab tanggal 27-28 April mendatang, mereka akan menghelat kontes balap bertajuk Yamaha Cup Race, di mana terdapat kategori lomba yang ditujukan untuk pengguna motor 2-tak, yakni RX-King.
Koordinator Yamaha Cup Race yang bertanggung jawab atas kelas balap RX-King, Mahdy Fetta Fuji Matemmu menyatakan, bahwa citra buruk tentang RX-King harus segera dihilangkan.
Apabila sebelumnya motor bersuara bising tersebut hanya bisa ditemui di ajang balap liar, kini sudah saatnya memasukan motor legendaris itu ke dalam kelas resmi yang diperlombakan.
“Soal keamanan dan kenyamanan, sebenarnya balapan itu soal pengendaranya. RX-King sangat cocok dipakai balap, sebab karakternya gesit dan responsif. Jadi agar motor itu (RX-King) layak diperlombakan, harus menyesuaikan lintasan dan cara membalap jokinya,” katanya, kepada 100KPJ, Rabu 10 April 2019.
Selain itu, untuk benar-benar siap diperlombakan, RX-King harus melalui beberapa modifikasi, terutama pada bagian mesin.
“Tentu ada perubahan, tapi harus menyesuaikan regulasi. Seperti mengubah rasio, mengganti selongsong knalpot, karburator, bagian kepala, dan memapas magnet. Dengan itu, motor aman diperlombakan,” tuturnya.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)