100kpj – Stadion Utama Gelora Bung Karno beberapa waktu belakangan terus jadi perhatian publik di Tanah Air. Pasalnya, stadion kebanggaan masyarakat se-Nusantara itu diwacanakan bakal digunakan untuk kegiatan balap mobil.
Semakin meruncing setelah sebuah video yang menunjukkan adanya balap mobil di area GBK sudah dilakukan. Video itu menjadi viral usai diunggah ke media sosial.
Reza Puspo, pengunggah video mobil balap sedang memacu kecepatan di kawasan GBK kini melanjutkan perjuangan untuk menolak melalui laman Change.org. Dia mengajak masyarakat untuk ikut serta melakukan penolakan ini.
Bagi Reza, kawasan GBK harus sesuai dengan visi dan misi yang tertulis di laman resmi Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK). Di mana, mereka ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat olahraga terintegrasi yang modern, ramah lingkungan, dan unggul di dunia.
Belum lagi, biasanya kawasan GBK ramai dipadati masyarakat umum pada pagi dan sore hari. Mereka berolahraga di sana, mulai dari bersepeda hingga berlari demi kesehatan tubuh.
Hingga berita ini ditayangkan, total sudah ada 3.590 orang yang menandatangani petisi #TolakBalapMobilGBK. Mereka turut membubuhi komentar mengenai alasan penolakan.
Dari informasi yang ada, ajang balapan yang digelar nantinya adalah GBK Race! Time Attack Challenge. Waktu penyelenggaraan pada 4 hingga 6 Oktober 2019. Sedangkan video yang viral, merupakan bagian dari uji coba jelang kejuaraan.
"Kegiatan yang viral itu sedang uji coba di siang hari. Bukan balapan betulan. Cek lintasan dulu," tutur Direktur PPKGBK, Winarto.
Kasus ini pun turut menyita perhatian Kemenpora. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto mengaku telah memperingati pengelola SUGBK.
“Kemenpora mengingatkan, agar GBK tetap menjaga marwah sebagai prasarana olahraga yang secara historis sangat identik dengan kegiatan olahraga. Adapun kegiatan otomotif sebagai olahraga adalah sangat didukung Kemenpora, Tetapi, kegiatan tersebut ada venuenya tersendiri," kata Gatot.
(Laporan: Riki Ilham Rafles/VIVAnews)