100kpj – Sejak pertama digelar 70 tahun lalu, ajang MotoGP telah mencetak banyak nama besar. Berbagai rekor pun silih berganti dipecahkan. Namun, ada satu hal yang tak pernah berubah, yaitu kekuatan atau dominasi para pembalap asal Spanyol.
Dalam beberapa musim terakhir, para penonton MotoGP memang seperti disuguhi kedigdayaan pembalap asal Negeri Matador. Bahkan, berdasarkan statistik, sejak tujuh tahun lalu, tak ada pembalap lain di luar Spanyol yang mampu meraih gelar juara.
Kali terakhir sosok non-Spanyol yang berhasil mengangkat trofi MotoGP adalah pembalap asal Australia, Casey Stoner, saat membela tim Repsol Honda, 2011 lalu. Setelah itu, tercatat hanya ada dua nama yang bergantian mengenakan mahkota juara, yakni Jorge Lorenzo dan juga Marc Marquez.
Terbaru, di GP Inggris yang dihelat di sirkuit Silverstone pekan lalu, tangga podium hanya ditapaki oleh pembalap asal Spanyol. Saat itu, untuk kesekian kalinya, lagu kebangsaan Marcha Real kembali berkumandang, dan bendera bercorak merah-kuning-merah berkibar merayakan kemenangan.
Lantas, mengapa fenomena tersebut bisa terjadi? Mengapa pembalap asal Spanyol tampak dominan dan bisa menjaga regenerasi tetap baik?