100kpj – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kembali menjadi sorotan masyarakat, hal tersebut karena penyataannya ketika wawancara dengan Najwa Shihab, Presiden Jokowi mengejutkan penonton melalui pernyataannya yang menyebut ‘mudik’ tak sama dengan ‘pulang kampung’. Sang pemimpin negara itu beranggapan, perbedaan keduanya terletak pada waktu.
Yup, pernyataan Jokowi itu bermula dari pertanyaan bahwa sudah banyak masyarakat yang mudik sebelum pelarangan yang dikeluarkan pemerintah beberapa hari lalu. Tapi Presiden mengatakan, itu bukan mudik melainkan pulang kampung.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Budi Arie, mengatakan bahwa apa yang dijelaskan oleh Presiden Jokowi mengenai perbedaan pulang kampung dengan mudik, itu sudah benar. "Penjelasan Presiden Jokowi di acara Mata Najwa tentang perbedaan definisi mudik dan pulang kampung, itu benar,"ungkap Budi Arie, yang dikutip dari Vivanews Kamis 23 April 2020.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, secara definisi memang ada perbedaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata Budi Arie, definisi dan aktivitas antara mudik dan pulang kampung, berbeda.
Menurut Budi, mudik adalah peristiwa yang menjadi bagian dari sosio kultural atau tradisi yang dilakukan masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri. "Biasanya berlangsung 14 hari, dari mulai tujuh hari sebelum Lebaran hingga tujuh hari setelah Lebaran," kata Ketua Umum Projo itu.
Budaya mudik, sudah beralangsung lama. Setiap tahun, ketika peringatan Hari Idul Fitri maka mudik akan dilakukan oleh masyarakat. Setelah melaksanakan Idul Fitri di kampung halaman masing-masing, maka masyarakat akan kembali ke kota, tempat mereka mencari nafkah.