100kpj – Pesawat Sukhoi SU-35 adalah salah satu jet tempur kebanggaan Rusia, makanya pesawat ini terus dikembangkan agar kondisinya semakin canggih dan tangguh. Seperti kanopi baru yang berhasil dikembangkan oleh RT-Chemcomposite, sebuah anak perusahaan Rostec yang berasal dari Rusia.
Pengembangan kaca kanopi baru untuk SU-35 ini tahan keretakan dan sanggup menahan panas hingga 160 derajat Celcius selama 100 jam. Karena bahan yang digunakan adalah polymethylmethacrylate (PMMA), yang memiliki tingkat kekuatan dan panas yang tinggi. Bahkan untuk jangka waktu pendek, meterial ini bisa tahan terhadap panas hingga 180 derajat Celcius.
Seperti yang diberitakan oleh Airspace Review dari saluran televisi Bintang (Zvezda) milik Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, bahwa ketahanan kanopi terhadap suhu panas berfungsi antara lain pada saat pesawat melaksanakan penerbangan supersonik.
Direktur Eksekutif Rostec Oleg Yevtushenko mengatakan, selain dipersiapkan untuk Su-35, material ini juga dapat digunakan untuk wahana luar angkasa, kereta api, mapun kapal laut.
Nantinya PPMMA tidak hanya digunakan pada SU-35 saja, tetapi pesawat-pesawat seperti SU-30, Su-34, MiG-29 hingga jendela pesawat komersial Suhoi Superjet dan MC-21 pun akan memakai bahan PPMMA yang anti retak dan tahan panas.
Sementara itu, pesawat Sukhoi-35 memang punya cerita khusus dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, yakni Prabowo Subianto. Pasalnya sebelum membidik incaran kepada pesawat F-35 buatan Amerika, Prabowo sudah mengincar Su-35, bahkan sudah memesannya. Tapi adanya ancaman sanksi ekonomi dari Amerika Serikat, melalui aturan yang tertulis di Countering America's Adversaries Through Sanctions Act, kemungkinan Prabowo bakal membatalkan pembelian 11 unit jet tempur Sukhoi SU-35.