100kpj – Mewabahnya virus corona atau COVID-19 di Indonesia membuat banyak pihak panik, dan memutuskan berdiam diri di rumah. Bahkan, pemerintah sudah menginstruksikan untuk menutup sementara kegiatan di perusahaan yang mengharuskan para karyawan menyelesaikan tugas atau kerjaannya dari rumah.
Menurunnya tingkat mobilitas serta produktivitas warga, membuat jasa transportasi umum dan online sepi penumpang. Salah satu yang merasakan betul dampaknya, ialah para driver ojek online atau ojol.
Baca juga: Miris, Begini Jeritan Hati Pedagang Motor Bekas di Tengah Wabah Corona
Kami sempat bertemu salah satu driver ojol di bilangan Bekasi Barat yang bernama Iwan. Ia menyebut, masuknya virus mematikan tersebut ke Indonesia membuat pekerja lapangan seperti dirinya kesulitan mengumpulkan uang. Sebab, kata dia, jika tak ada orang berkegiatan di luar rumah, siapa yang mau menggunakan jasanya?
“Sekarang mah pada diem-diem aja di rumah. Kita kan jadi bingung, orderan sepi. Sampai sore biasanya udah bawa (terima) banyak orang, ini mah palingan cuma satu, kebanyakan ngopi sama ngerokok aja bareng temen yang lain,” ujarnya kepada 100KPJ saat ditemui di sebuah warung pinggir jalan, Minggu 22 Maret 2020.
Ia juga menambahkan, pada kondisi seperti ini, segala keputusan yang dirinya ambil bagaikan pisau bermata dua. Jika keluar dan mengojek, ada potensi tubuhnya terpapar virus. Namun jika di rumah saja, ia tak bisa mendapat uang untuk membeli makan serta keperluan harian lainnya.