100kpj – Kalau diperhatikan lebih detil, ada keunikan dari sarung tangan yang dipakai oleh para pembalap MotoGP ketika sedang balapan. Terutama pada bagian jari manis dan kelingking, kedua jari tersebut dibuat menyatu dengan adanya tambahan material bahan pada bagian luarnya.
Desain sarung tangan yang berbeda dari biasanya itu bukan untuk variasi, tapi ada tujuan agar safety pembalap ketika terjatuh lebih terjamin. Karena jika dibuat menyatu pergerakan jari manis dan kelingking akan berbarengan.
"Tujuannya sih sebenarnya lebih untuk safety pembalap, karena ketika terjatuh banyak kejadian pembalap mengalami cidera pada bagian jari kelingkingnya, akhirnya untuk sarung tangan dengan model saat ini dirancang agar jari kelingking dan manis menempel," ungkap Irwansyah Bachroem, Brand Technical Suppot DeRide.
Lebih lanjut Irwan yang beberapa kali mendapat kesempatan belajar teknis wearpack Alpinestars menjelaskan bahwa, ketika terjatuh biasanya tangan akan menahan ketika pembalap kondisinya terseret di gravel. Ketika menahan itulah karena jari kelingking berada di paling luar sehingga rentan terkena cidera, bahkan bisa sampai patah kelingkingnya. Apalagi di panggung MotoGP, para pembalap bisa ngebut dengan kecepatan 300 km/jam, sehingga crash yang kelihatannya sepele, jika jari kelingking tidak berada di posisi yang benar, bisa saja fatal akibatnya.
Nah, di DeRide yang juga distributor resmi Alpinestar di Indonesia, sarung tangan dengan desain MotoGP dijual untuk umum. Karena untuk urusan safety tidak hanya diperlukan untuk pembalap MotoGP saja, tapi para pengendara motor yang doyan touring pun tidak boleh mengenyampingkan soal safety.
"Sarung tangan dengan desain seperti pembalap MotoGP kami jual untuk umum, mereknya Alpinestars Supertech Gloves yang kami jual dengan harga Rp 7 jutaan, selain desainnya sama dengan sarung tangan yang dipakai oleh pembalap MotoGP, bahan dari sarung tangan ini pun terbuat dari kulit kangguru, yang menjadi bahan material paling bagus untuk sarung tangan dan wearpack pembalap karena bisa lebih menjaga dari cidera," ungkap pria yang stornya berada di Jl, Radio Dalam No 17A, Gandaria Utara, Kebayoran baru, Jakarta Selatan.