100kpj – Kasus dugaan penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton di lambung pesawat Garuda Indonesia terus menjadi sorotan.
Kini perhatian publik bukan cuma soal kasusnya, namun juga mulai beralih kepada banyak hal, mulai dari oknum yang terlibat hingga ranah privat eks Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Informasi pun terus memenuhi dinding lini masa. mulai dari video yang diduga Ari menolak untuk mengundurkan diri, hingga ada mobil Ferrari di ruang kargo pesawat Garuda Indonesia.
Terbaru, muncul lagi foto yang menghebohkan para warganet. Yakni soal kemunculan beberapa direksi Garuda Indonesia sedang berpose bersama beberapa motor gede merek BMW. Motor sengaja diparkir membentuk formasi, di apron dekat hanggar Garuda Maintenance Facility AeroAsia.
Foto tersebut diunggah oleh pemilik akun Twitter @kurawa. Dalam keterangannya, ia menulis bahwa Kementerian Keuangan harus memeriksa apakah motor-motor tersebut sudah dibayar pajaknya.
Menurut salah seorang sumber, dua orang yang ada dalam foto tersebut menjabat sebagai direksi di PT Garuda Indonesia. Namun, ia enggan memberi tahu nama dan jabatan mereka.
Tak pelak, usai foto ini diunggah, langsung jadi buruan netizen hingga mendadak viral. Kebanyakan komentar datang bernada sinis.
Kebijakan Janggal
Sementara itu Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) menyambut baik langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mencopot Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia.
Menurut IKAGI, selama ini Ari dianggap selalu membuat kontroversial melalui kebijakan-kebijakannya. Hal ini disampaikan Ketua Umum IKAGI Zaaenal Muttaqin dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta Selatan, Jumat 6 Desember 2019.
"Kami sangat mendukung respons cepat Pak Erick yang telah memecat Ari Askhara terkait kasus penyelundupan Harley Davidson di pesawat Garuda," kata dia.
Zaenal membeberkan kebijakan yang selama ini didengungkan Ari selalu dianggap merugikan banyak pihak. Beberapa kasus kontroversial atas kebijakan Garuda Indonesia selama Ari menjabat dirut, antara lain pemalsuan laporan keuangan tahun 2018 yang rugi menjadi untung.
Bukan cuma itu, Ari juga membuat kebijakan suguhan live music akustik di pesawat, kemudian pengalihaan rute penerbangan London dan Amsterdam via Denpasar, hingga larangan foto dan video dalam pesawat.
Tak sampai di situ saja, kata Zaenal, Ari acap merugikan awak kabin dengan menghentikan iuran anggota, mempersulit terjadinya perjanjian kerja bersama, meng-grounded alias melarang terbang para pengurus serikat pekerja, mem-PHK tanpa dasar beberapa awak kabin, hingga membentuk serikat pekerja tandingan yang membela kepentingannya.
"Cukup banyak kebijakan aneh Ari Askhara selama menjabat dirut Garuda Indonesia yang benar-benar merugikan awak kabin. Maka dari itu kami bersyukur Pak Erick memecatnya," kata Zaenal.
Janjikan Koper Tumi
Fakta kebijakan kontroversi aneh lainnya juga disuarakan anggota IKAGI lainnya. Kali ini datang dari Ketua Bidang Generasi Muda dan Wanita IKAGI, Josephin.
Menurut dia, Ari Askhara juga pernah menjanjikan kepada seluruh awak kabin Garuda Indonesia akan dibelikan koper bermerek Tumi yang memiliki harga Rp10 juta.
Kendati belum menjadi kenyataan, namun janji yang dilontarkan Ari sangat tidak masuk akal. Tak terbayang berapa banyak dana yang dihabiskan untuk membeli koper Rp10 jutaan dan dibagikan ke 3.500 awak kabin Garuda.
“Lebih baik kita memperbaiki pelayanan ke penumpang sama jadwal penerbangan. Garuda kan sudah banyak yang tutup-tutup, banyakin schedule itu saja daripada harus koper Tumi kan,” ujarnya.
Ia mengatakan sampai sekarang koper Tumi yang dijanjikan Ari Askhara belum terealisasi, tapi informasinya sudah ada beberapa pihak yang diberikan kasih. “Baru terealisasi itu di daerah tempat yang tadi disebutkan ‘selirnya’ saja. Saya tidak tahu berapa,” katanya.
(Laporan: Yunisa Herawati/Edwin Firdaus)
Baca juga:
Berharta Rp37 M, Intip Deretan Mobil Mewah Eks Dirut Garuda
Geger Harley Bodong, Mari Intip Kekayaan Dirut Utama Garuda Indonesia