100kpj – Usai RX King, Nouvo, dan Astrea Grand yang ramai diburu pencinta roda dua, kini perhatian bertambah usai Honda Win masuk dalam daftar buruan kolektor. Motor yang sempat besar penjualannya di awal tahun 1990-an itu banyak digandrungi karena wujudnya yang menarik, yakni retro namun minimalis.
Tak heran motor yang beberapa tahun lalu punya banderol murah meriah itu kini bisa laku dengan harga tinggi. Menurut para pedagang motor bekas, untuk menemukan motor berkapasitas mesin 100cc tersebut bukan perkara mudah. Sebab populasi motor yang makin jarang keberadaannya itu membuat harganya terus melambung.
Pemilik diler Luminta Motor di jalan Patriot, Jakasampurna, Bekasi Barat, Simon mengatakan, Honda Win kini punya banderol mahal. Apalagi jika jual-beli melibatkan seorang kolektor.
“Kami sih tidak menjual Honda Win. Kalau untuk itu harganya tinggi, mungkin karena pembelinya kolektor,” ungkapnya, saat ditemui 100KPJ, Senin, 1 April 2019.
Hal yang sama disampaikan Dul Ahmadi, pemilik diler Tirta Motor di Jalan Pemuda, Kranji. Dia juga menyatakan ketersediaan Honda Win di pasaran sangat terbatas. Jika ingin memilikinya, pembeli bisa mengunjungi toko jual-beli online, atau bertemu pemiliknya secara langsung. Itupun harus siap-siap menebusnya dengan harga tinggi.
“Kalau mau beli motor tua kayak Honda Win, biasanya langsung ketemu orang yang jual, bisa juga (lewat) online. Soal harga, enggak ada ketetapan ya. Kadang kalau yang beli kolektor, bisa mahal,” terangnya.
Selanjutnya ia juga menerangkan, kalau bukan kolektor, sebaiknya jangan membeli Honda Win, apalagi lansiran awal. Sebab, suku cadangnya susah dicari, dan ongkosnya juga terbilang mahal.
Sementara itu berdasarkan penelusuran harga di situs jual beli online, Honda Win kini memang punya harga yang relatif tinggi. Berbeda saat tahun 2000-an lalu yang hanya dijual Rp3 jutaan saja. Bahkan ada sejumlah penjual yang nekat membanderol dagangannya hingga puluhan juta.
Di situs online kenamaan Tanah Air, Honda Win tahun 2002 ada yang dijual dengan harga Rp10 jutaan. Adapula yang menjual dengan harga Rp20 jutaan, sampai Rp50 jutaan.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)