100kpj - Keberuntungan Francesco Bagnaia di MotoGP Mandalika membuatnya tetap berada di puncak klasmen. Pembalap yang akrab disapa Pecco itu keluar sebagai juara satu setelah Jorge Martin tergelincir di sisa lap.
Jorge Martin dari tim Pramac Racing menyalip posisi terdepan di awal start, disusul Maverick Vinales, dan Fabio Quartararo. Memasuki lap 3, Pecco Bagnaia menyalip Quartararo yang beberapa kali melebar.
Saat memasuki posisi tiga, pembalap Ducati Lenovo itu semakin agresif, dan percaya diri karena memilih ban hard. Hingga memasuki tikungan ke-11 drama besar terjadi karena Jorge Martin yang memimpin balapan crash.
Pecco akhirnya mengambil alih posisi terdepan, hingga balapan usai. Motor Ducati Desmosedici GP23 yang ditunggangi pembalap bernomor satu itu terlihat semakin kencang, dan tetap stabil di setiap tikungam di sisa lap.
Sesuai dengan standarisasi MotoGP, motor Ducati yang jadi andalan Pecco Bagnaia menggendong mesin 4 silinder berkonfigurasi V4 dengan kemiringan 90 derajat. Enjin DOHC tersebut dapat menyemburkan tenaga 250 dk, dan bisa melesat hingga 350 km per jam.
Namun tidak seutuhnya data di atas kertas serupa saat motor tersebut mengaspal, karena menjadi rahasia dari masing-masing tim. Tenaga buasanya itu disalurkan melalui transmisi kopling seamles 6-percepatan.
Didukung ECU (electronic control unit) magneti marelli, dengan knalpot lansiran Akrapovic.