100kpj – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyebut draf Perpres kendaraan listrik sudah rampung di tingkat kementerian, dan segera diparaf Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Sejumlah merek otomotif di Indonesia pun segera membuat ancang-ancang, terkait elektrifikasi kendaraan.
PT Suzuki Indomobil Sales atau SIS divisi roda dua pun mengaku telah menantikan pengesahan regulasi tersebut sejak lama. Bahkan, kabarnya, mereka sudah menyiapkan diri untuk terlibat langsung dalam persaingan pasar eletrik.
“Itu sesuatu yang memang harus kami dukung. Sejak lama kami sudah lakukan berbagai hal untuk mendukung itu. Tetapi sekarang kembali lagi, kalau sudah disahkan, berarti pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur dan lainnya. Kalau sudah, artinya Suzuki tidak boleh diam saja,” kata Sales & Marketing Department Head PT SIS divisi roda dua, Yohan Yahya di ICE BSD, Tangerang Selatan, pekan lalu.
Salah satu alasan mengapa Suzuki ingin segera membuat motor listrik ialah, karena tingkat polusi udara di Indonesia kian memburuk, terutama di kota-kota besar. Menyoal fonomena itu, kata Yohan, elektrifikasi bukan hanya perkara bisnis, melainkan juga kepeduliannya terhadap lingkungan.
“Kita semua kan tahu, polusi di Indonesia semakin parah, terus ada kemungkinan minyak bumi juga habis. Kami merasa peduli dengan itu. Jadi doakan, kami juga main di situ (motor listrik), karena itu memang harus,” terangnya.
Saat ditanya mengenai lokasi pembuatan sepeda motor listrik, Yohan mengaku agak sulit melakukannya di dalam negeri. Menurut dia, sebagai pengembangan awal, Jepang menjadi pilihan terbaik. Kendati demikian, tak menutup kemungkinan, nantinya produk tersebut dirakit di Indonesia.
“Untuk pertama, Suzuki mungkin akan memproduksinya di Jepang. Tapi tinggal dilihat saja, kalau ternyata CKD menguntungkan dan bisa segera dilakukan, kenapa tidak? Intinya kalau di Jepang sudah siap, kami tinggal running saja,” tutup dia.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)