100kpj – Selain infrastruktur, salah satu permasalahan utama dari keberadaan kendaraan listrik adalah limbah baterai bekas.Saat ini, masih banyak kalangan yang belum mengetahui, ke mana larinya perangkat daya elektrik tersebut. Bahkan, tak sedikit yang menduga, jika limbahnya dianggap menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan.
Tetapi, dugaan itu ternyata tak sepenuhnya benar. Sebab, beberapa produsen motor listrik yang menjadikan baterai bekas sebagai komponen daur ulang, salah satunya perusahaan lokal bernama Viar.
PT Kencana Laju Mandiri atau KLM sebagai divisi pemasaran motor Viar di Indonesia, menjalin kerjasama dengan sebuah Universitas swasta di kawasan Tangerang untuk melakukan riset terkait pemanfaatan limbah baterai untuk sumber daya obyek lain. Bahkan, sejauh ini pengerjaannya terbilang cukup berhasil.
“Soal limbah baterai, kami sudah ada kerjasama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) di Tangerang. Jadi, kami memberikan baterai bekas ke pihak kampus, kemudian mereka melakukan penelitian. Hasilnya, ternyata cocok untuk dijadikan daya utama lampu penerangan jalan,” kata Direktur Pemasaran KLM, Yucuanto Susetyo di ICE BSD, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Yucuanto juga menerangkan sedikit mengenai cara kerja baterai tersebut. Menurut dia, lampu penerangan jalan yang bersifat statis tidak memerlukan daya besar. Sehingga, baterai bekas kendaraan pun dirasa cukup untuk membuatnya tetap menyala.
“Lampu jalan kan sifatnya statis, jadi dayanya tidak terlalu besar. Maka, baterai bekas motor (listrik) pun masih bisa digunakan untuk jangka waktu lama. Intinya, baterai lithium-ion di motor listrik, ketahanan dayanya lebih baik dari lead acid yang biasa digunakan di lampu jalan,” kata dia.
Laporan: Septian Farhan Nurhuda