100kpj – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belakangan mengusulkan mau menaikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) DKI Jakarta, yang semula 10 persen, menjadi 12,5 persen.
Terkait rencana tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi respons. Menurut JK, dirinya secara terang-terangan menolak dan kecewa dengan inisiasi Anies.
Sikap JK seakan senada dengan banyak pabrikan otomotif yang keras menolaknya.
Penolakan JK beralasan. Sebab, kata dia, kenaikan BBN Kendaraan Bermotor hanya akan melemahkan daya beli konsumen di dalam negeri.
“Kalau pajak kendaraan dibuat tinggi (naik), nanti tidak ada konsumen yang sanggup beli. Kan percuma juga. Jadi harus ada sinkronasi, atau penyesuaian terlebih dahulu di awal,” ungkapnya kepada pewarta di GIIAS, ICE, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Kamis 18 Juli 2019.
Saat ini, kata dia, industri otomotif di Tanah Air sudah mendapat pengakuan dari banyak negara. Bahkan, dalam kurun satu tahun terakhir, pertumbuhan pasarnya terbilang cukup signifikan. Di skala Asean, Indonesia hanya kalah tipis dari Thailand.
Kendati demikian, sosok yang akrab disapa JK itu menyampaikan rasa optimisnya, jika dalam waktu dekat industri otomotif Indonesia akan merajai pasar Asia Tenggara.
“Negara kita kan punya kerja sama dengan produsen Asia. Jadi diharapkan bisa meningkatkan mutu produk domestik. Dan lagi, industri otomotif itu sangat dinamis, seperti teknologi, model, harga, dan cara pemakaiannya, semua terus mengalami pergerakkan dan juga pembaruan,” kata dia.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)