100kpj – Jauh sebelum lahirnya RX King, NMAX, R25, Mio atau skutik FreeGo, Yamaha sudah bergelut dengan beragam jenis kendaraan roda dua. Dalam catatan sejarah, jenama asal Jepang itu pertama kali berkiprah di bisnis roda dua pada 1950-an.
Merek bisnis yang awalnya dikenal sebagai perusahaan pembuat piano dan baling-baling pesawat terbang itu memilih ikut-ikutan jadi produsen motor usai banyak pabriknya yang hancur akibat perang dunia kedua.
Seperti dikutip Zigwheels, motor pertama yang dibuat Yamaha adalah YA-1. Bentuknya, jika dilihat dengan seksama, seperti motor saat ini, mirip-mirip dengan Royal Enfield Classic.
Padahal, dalam sejumlah literasi sejarah, Yamaha YA-1 seakan meniru desain motor DKW, merek motor kenamaan di era 1950-1960-an.
Yang unik dari motor ini adalah memiliki warna berbeda dibandingkan motor pada masanya. Dimana Yamaha YA-1 dibalut warna coklat kemerahan yang terinspirasi dari warna kacang chesnut.
Dengan warna yang sedikit eksentrik, karena pada masanya rata-rata sepeda motor memiliki warna hitam, namun motor ini tetap sukses besar. Di eranya, Yamaha Y1-A menjadi salah satu motor tercepat. Bahkan motor ini mendapatkan julukan sebagai ‘Aka-tombo’ atau capung merah.
Dalam tulisan, dikutip Federal, motor ini memiliki panjang dua meter dan bobotnya mencapai 100 kg, terlihat mirip dengan sebuah capung.
Di masanya, mesin tersebut merupakan salah satu mesin tercepat di dunia, jadi jangan samakan dengan mesin sepeda motor saat ini, yang telah dilengkapi berbagai teknologi canggih dan hampir semuanya terhubung ke komputer.
Mungkin saat ini belum ada mesin 4 tak, sehingga mesinnya akan cukup boros bensin. Berbeda dengan motor sekarang ini yang rata-rata mengusung mesin 4 tak dengan teknologi injeksi di dalamnya.
Untuk harganya juga relatif sangat mahal, namun sebanding dengan kemampuan mesin yang diusungnya.
Harga Yamaha YA-1, pertama kali dipasarkan di Jepang dengan banderol 138 ribu yen atau setara Rp16 Jutaan. Bayangkan, di tahun 1950-an motor itu sudah dijual dengan harga segitu, cuma kalangan elite saja tentu yang bisa memilikinya.