100kpj – Skuter matik masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia. Mengadopsi continuously variable transmission (CVT), membuat tunggangan tersebut mampu melaju, tanpa harus repot mengoper gigi. Kemudahan inilah, yang membuat banyak orang memutuskan untuk memilikinya.
Bukan cuma merek Jepang yang ketiban berkah dari larisnya produk skutik. Sebab, jenama asal Italia seperti Vespa juga mendulang berkah melalui model-model yang dihadirkan.
Salah satu motor Vespa yang ditawarkan di Tanah Air adalah LX-125. Harga jualnya, sekira Rp32 juta. Namun jika harga tersebut dirasa belum cocok dengan kantong Anda, bisa melirik produk besutan SYM Sport.
Sebab, di ajang Pekan Raya Jakarta 2019, merek asal Malaysia itu memamerkan kembaran Vespa LX-125 dengan wujud, serta komposisi mesin hampir serupa.
Melalui distributor resmi mereka di Tanah Air, PT MForce Indonesia, SYM Sport menghadirkan motor bernama Attila V-125. Secara tampilan, mulai dari lekuk tubuh, permukaan dudukan, hingga ke bentuk kepala, skutik itu seluruhnya menyerupai LX-125.
Hanya saja, motor yang dirakit di Cibitung, Bekasi, itu memiliki tungkai genggaman jok yang jauh lebih lebar dan panjang.
Soal jantung teknis, tiruan LX-125 mengusung kapasitas mesin 124,6cc berpendingin liquid. Tenaganya diklaim mampu mencapai 8,3 daya kuda, serta torsi maksimum 8,6 Newton meter.
Menurut wiraniaga MForce di Jakarta Fair Kemayoran, Mukhlas, motor itu hanya dibanderol seharga Rp21,7 juta saja, atau sepertiga harga lebih murah dari Vespa LX-125. Selain itu, mereka juga menyediakan sistem angsuran, dengan cicilan mulai dari Rp400 ribuan hingga Rp800 ribuan.
“Kalau uang mukanya Rp3,5 juta, dengan tenor 36 bulan, cicilannya Rp859 ribu per bulan. Sementara angsuran terkecilnya Rp419 ribu, tenornya sama, tapi uang muka tentu lebih besar,” ungkapnya, saat disambangi 100KPJ.
Selanjutnya ia juga menambahkan, pembelian seluruh produk SYM Sport di diler resmi maupun Jakarta Fair, akan dibekali garansi tiga tahun setelah masa pembelian, atau sebelum kendaraan mencapai 36 ribu kilometer perjalanan. Menarik bukan?
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)