100kpj – Pabrikan asal Jepang, Honda, merupakan salah satu pelopor di balik keberhasilan skuter matik merajai pasar nasional. Saat ini, terpantau ada tiga nama yang menjadi core-product mereka di segmen terkait, yaitu Vario, BeAT, dan juga PCX.

Kenyataan tersebut membuat model skutik lain terpaksa alami penurunan angka jual. Sehingga, mau tak mau, pabrikan harus menghentikan produksinya. Hal itu bertujuan untuk menjaga kestabilan pasar antara produksi dan permintaan.

Pertengahan tahun lalu, PT Astra Honda Motor (AHM) resmi menyuntik mati salah satu skutik mungilnya. Model bernama Spacy itu tidak lagi menjadi andalan, setelah pasar lokal hanya meminati skutik yang berasal dari core-product mereka. Sehingga, siapapun yang ingin memilikinya, harus membelinya dalam kondisi bekas pakai.

Melalui pengamatan di lapangan, terlihat masih banyak diler motor bekas yang memajang skutik tersebut di etalase dagangnya. Harga yang ditawarkan beragam, tergantung dari bagaimana kelengkapan dokumen, serta kondisi kendaraan—baik itu bodi maupun mesin.

Ruang dagang sepeda motor bekas di kawasan Kranji, Bekasi Barat, yang bernama Dian Motor, tampak menjual skutik bertenaga 110cc tersebut. Menurut pemiliknya, Adi, tidak ada alasan khusus pihaknya menjual Honda Spacy. Namun soal peminat, tentu masih ada.

“Saya beberapa kali jual. Sekarang punya yang (keluaran) 2014. Soal harga sih, beragam. Kalau usia muda (tahun 2018) bisa Rp9 jutaan. Tapi kalau yang awal-awal, 2012 atau 2013, mungkin Rp5 juta udah dapat. Tergantung kondisinya,” ujarnya kepada 100KPJ, Kamis 20 Juni 2019.

Selanjutnya, kata dia, para konsumen Honda Spacy bekas kemungkinan berasal dari kalangan yang membeli skutik hanya berdasarkan pertimbangan fungsional. Sebab, menurutnya, nama model itu kalah tenar, jika dibandingkan produk lansiran Honda yang lainnya.

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)