100kpj – Sejak terpilih lagi menjadi presiden periode 2019-2024, Jokowi telah melakukan perombakan jajaran menterinya. Namun ada beberapa yang masih dipertahankan sang presiden, salah satunya Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly.
Bahkan bisa dibilang Yasona menjadi salah satu pembantu kesayangan presiden. Sejak 2014 hingga kini, jabatan pria kelahiran 1953 itu tetap menjadi pimpinan tertinggi di Kemenkumham, berbeda dengan menteri lain yang berganti posisi.
Namun di balik sepak terjangnya selama dua periode menjadi Menkumham, sosok Yasona beberapa kali menjadi sorotan. Diantaranya terkait kondisi lapas para koruptor yang mewah, hingga maraknya peredaran narkoba di balik penjara.
Bahkan terkait revisi Undang-Undang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) namanyA sempat menjadi perbincangan hangat. Terlepas dari itu, kini sosok Yasona Laoly sedang mendapatkan sanjungan hangat dari sejumlah pihak karena kinerjanya.
Diketahui, Menkumham terjun langsung untuk menjemput buronan kasus pembobolan Bank BNI, Maria Pauline Lumowa di Serbia. Maria merupakan salah satu tersangka yang menghilang sejak 2002 lalu setelah melakukan pembobolan Bank BNI Cabang Kebayoran Baru senilai Rp1,7 triliun melalui letter of credit (L/C) fiktif.
“Pak Presiden mengatakan silahkan jemput dan konfrensi pers nanti bersama Pak Menko Polhukam, ini untuk menunjukkan bahwa kita commited untuk tujuan penegakan hukum,” ujarnya.