100kpj – Salah satu pekerja Ford di Eropa positif terjangkit virus corona. Alhasil, pabrikan asal Amerika Serikat tersebut harus mengkarantina karyawan lainnya demi mencegah penularan virus yang kini disebut covid-19.
Seperti dilansir Automotive News Europe, Ford telah meminta beberapa pekerja untuk meninggalkan pusat pengembangannya di dekat Cologne, Jerman. Karena seorang karyawan yang dinyatakan positif virus corona.
Baca Juga:
Tarif Ojek Online di Jabodetabek Resmi Naik, Ini Harganya Sekarang
Ketika Mobil Langka Ditemukan di Antara Tumpukan Sampah
Mercedes Mulai Cemas dengan Masuknya Virus Corona ke Jerman
Punya Yamaha Mio Jadul, Dimodif seperti Ini Bisa Jadi Ganteng Banget
Selain itu, Ford juga sudah mengakarantina karyawan tersebut. Beberapa orang yang pernah melakukan kontak dengan karyawan tersebut diminta untuk mengisolasi diri dan mengikuti saran medis.
Ford juga sudah mensterilkan lingkungan kerja karyawan, walau begitu perasi bisnis tetap berjalan seperti biasa. Setidaknya 30 karyawan dipulangkan dari fasilitas di Merkenich, Jerman, tempat Ford mempekerjakan sekitar 4.000 orang.
Pengembangan mobil penumpang Ford di Eropa memang berada di Merkenich. Di lokasi itu, terdapat pusat desain Ford Eropa, dua lintasan uji, tiga terowongan angin, laboratorium tabrak, pusat akustik dan laboratorium emisi gas buang.
Corona Tampar Industri Otomotif
Industri otomotif kini memiliki lawan baru, yakni virus corona yang mulai merebak ke beberapa negara di Eropa. Salah satunya adalah Jerman, itu cukup merisaukan pabrikan raksasa seperti Mercedes Benz, BMW hingga Volkswage.
Virus corona atau covid-19 yang berasal dari Wuhan, China, memang memberikan efek besar bagi dunia otomtif. Pabrik-pabrik kendaraan di negeri Tirai Bambu tersebut banyak yang ditutup sementara.
Alhasil, suplai komponen ke berbagai negara pun mulau terhambat. Di beberapa negara Eropa, pameran otomotif pun harus batal digelar karena wabah tersebut takut membahayakan banyak orang-orang.
CEO Daimler, Ola Kallenius menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi saat ini. Hal paling berbahaya dan telah terjadi di beberapa negara adalah sulitnya distribusi suplai komponen.
"Kejadian ini menunjukkan rapuhnya rantai suplai dunia. Tapi dunia tanpa kerjasama tidak akan berhasil. Kita harus melindungi sembari memeriksa kekurangan di mana kita bisa meningkatkan keamananan rantai pasokan," ujarnya seperti dikutip dari Autonews.
Untuk di Jerman, saat ini sudah ditemukan 1.112 warganya positif terjangkit virus corona. Namun, hingga saat ini masih belum ada laporan akan kematian.