100kpj – Beberapa hari lalu Laut Natuna memanas. Pangkalnya, ada kapal penjaga pantai China yang masuk ke area perairan Indonesia. Kapal-kapal itu belakangan berupaya melindungi banyaknya nelayan China yang mencari ikan di Laut Natuna.
Bukan cuma satu, usai terjadinya aksi pengusiran yang dilakukan kapal tanker KRI Tarakan 905, ke Natuna, China kembali memperkuat armada dengan mengirim dua China Coast Guard lagi ke sana. Praktis, ada tiga Kapal CCG yang bertahan di perairan Natuna, kala itu.
Berdasarkan penelusuran 100KPJ, rupanya kapal CCG yang hadir di perairan Natuna bukanlah kapal sembarangan. Sebab kapal itu acap dijuluki sebagai kapal monster, yang acap melakukan patroli di lautan Cina Selatan.
Dalam laporan The Diplomat, unggahan Juni 2016, mereka melaporkan bagaimana kecanggihan kapal monster milik China itu. Ya, CCG merupakan kapal penjaga pantai terbesar di dunia. Bobotnya mencapai 12 ribu ton.
Kapal ini memang sengaja dihadirkan Pemerintah China untuk melakukan patroli di 15 pulau yang dianggap sebagai hak maritim Tiongkok. Debut patroli pertamanya dilakukan pada 2016 lalu.
Ada dua jenis kapal yang dimiliki CCG, yakni dengan nomor lambung 2901, dan 3901. Untuk model 2901 merupakan kapal sebelumnya yang beroperasi 2016, sedangkan 3901 merupakan kapal terbaru yang beroperasi mulai 2017. Kapal-kapal ini dibuat oleh perusahaan China, Jiangnan Shipyard.
Menurut data Divisi Laut Cina Selatan dari Administrasi Kelautan Negara China (SOA), kapal ini memiliki awak sebanyak 17 personel, yang dibekali dua drone canggih. Drone-drone ini nantinya akan dikerahkan mereka untuk terus memantau pulau-pulau yang menjadi hak maritim mereka.
Kecanggihan
Dari beberapa sumber, kedua Kapal Monster ini dilengkapi senjata utama beupa meriam reaksi cepat kaliber 76 mm pada haluan, dua kanon kaliber 30 mm pada lambung, water canon dan tersedianya hanggar serta landing pad yang dapat didarati helikopter ukuran sedang. Selain itu, kapal ini dilengkapi senjata api serbu, hingga dua senapan mesin anti-pesawat.
Bicara soal performa, kapal penjaga pantai terbesar ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 25 knots. Tidak ada informasi berapa lama kemampuan (endurance) berlayar kapal ini, namun besarnya tonase bisa menggambarkan bahwa kapal ini dapat berlayar dalam waktu panjang, sekitar 20-30 hari terus menerus tanpa melakukan bekal ulang.