100kpj – Aksi penyitaan mobil-mobil mewah yang dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Timur beberapa waktu lalu tampaknya masih menjadi topik hangat. Dan rupanya aksi penyitaan yang dilakukan pihak kepolisian tersebut juga mengungkapkan fakta baru. Dihitung dari jumlah mobil mewah yang beredar, ternyata Jawa Timur jadi tempat tinggal orang-orang tajir di Indonesia.

Hal itu terungkap dari pernyataan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur, Boedi Prijo Soeprijanto, saat ditemui di Polda Jawa Timur. Menurutnya di Jawa Timur populasi mobil mewah yang terdata sebanyak 7.628 unit.

Dari jumlah populasi sebesar itu, lanjut Boedi, potensi pajak pertahunnya juga sangat fantastis, mencapai 125,4 miliar. Namun sayangnya, masih menurut Boedi, saat ini masih banyak pemilik mobil mewah di Jawa Timur yang menunggak pajak.



"Yang dikategorikan mobil mewah menurut UU-nya adalah di atas 700 juta nilai jualnya. Data mobil mewah dengan nilai jual di atas 700 juta tadi yang terdaftar di Jatim ada 7.628 unit," kata Boedi di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya pada Senin, 16 Desember 2019.

Dari 7.628 unit itu, Boedi merincikan, di antaranya, Toyota Alphard sebanyak 2.138 unit, Mercedes Benz sebanyak 498 unit, Porsche 207 unit, Hammer 65 unit, Land Rover 60 unit, Ranger 55 unit, BMW 7 sebanyak 5 unit, McLaren 2 unit, Aston Martin sebanyak satu unit. "(Aston Martin) ini mobil di atas tiga miliar," katanya.

Sampai saat ini, lanjut Boedi, sekitar delapan persen atau sekira 600 mobil mewah belum dibayarkan pajaknya oleh sang pemilik. Nilainya sendiri sekitar Rp10 miliar. "Kita masih punya waktu sampai 31 Desember," katanya.

Sebagai catatan, dari 14 mobil mewah yang disita polisi pada akhir pekan lalu, baru satu mobil yang sudah kembali ke garasinya karena terbukti dilengkapi dokumen-dokumen resmi. Satu mobil tersebut bermerek Porsche dengan kelir warna biru yang dicomot pihak kepolisian saat tengah di bengkel.

Baca juga:

Trik Pemilik Mobil Mewah Bodong Kecoh Polisi, Nebeng Komunitas

1000 Lebih Mobil Mewah Nunggak Pajak, DKI Batasi hingga Akhir Tahun