100kpj – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjadi agen pemegang merek mobil Nissan sejak 2011 lalu. Sepak terjangnya menjual mobil di kelas small Sport Utility Vehicle (SUV) tidak seberuntung merek Jepang lainnya.
Hal itu terbukti saat mereka merilis Juke beberapa tahun lalu. Mobil gagah yang kini sudah dirakit lokal tersebut memiliki nasib yang kurang beruntung, penjualannya terus merosot. Seperti yang terlihat dari data penjualan wholesales-nya.
Sepanjang 2018 menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Juke dari pabrik ke diler hanya 146 unit. Rata-rata penjualan per-bulannya hanya lima unit. Pencapaian paling tertinggi di Februari 60 unit.
Setelah itu distribusi Juke dari pabrik ke diler mulai lesu, bahkan di Maret dan April hanya dua unit dan bulan-bulan selanjutnya terkadang tiga unit. Sementara memasuki 2019, Januari sampai September penjualannya hanya 53 unit.
Menurut penelusuran di beberapa diler Nissan di Jakarta, jarang yang memajang Juke sebagai unit display. Namun bagi yang konsumen yang berminat para tenaga penjual diler tersebut menawarkan Juke dengan tahun produksi 2018.
Namun dengan catatan konsumen tidak bisa memilih warna atau varian. Menurut salah satu kepala penjual diler Nissan yang enggan disebutkan namanya, Juke yang tersisa di kantor pusat hanya sekitar 10 unit dan bukan tahun produksi 2019.
“NIK (Nomor Identifikasi Kendaraan) 2018, tapi enggak bisa pilih varian. Stok unitnya sudah dikit di gudang paling sekitar 10 unit, saya kasih diskon Rp45 juta,” ujarnya kepada 100KPJ, Jumat 15 November 2019.