100kpj – Nissan Motor Company menggandeng merek Datsun sejak enam tahun yang lalu. Datsun ditempatkan untuk mengisi pangsa pasar kelas bawah, di mana Nissan untuk segmentasi menengah, dan Infinity menyasar kelas premium.
Mobil Datsun sendiri sudah dijual di beberapa negara seperti India, Rusia, Indonesia dan Afrika Selatan. Dan mantan petinggi Nissan Carlos Ghosn memilih India menjadi pasar pertamanya Datsun dengan menjual G0 hatchback.
Kemudian menyusul model tujuh penumpang, yakni GO+ dan Redigo. Sedangkan di Indonesia, model Datsun yang dijual adalah GO, GO+. GO-Live, dan Cross. Jiika melihat penjualannya lambat laun terus merosot terutama di kelas Low Cost Green Car.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales semua model Datsun dari Januari sampai September 2019 hanya 3.069 unit. Sedangkan di 2018 dalam periiode yang sama masih menyentuh 6.612 unit.
Bukan hanya di Tanah Air di beberapa negara pun penjualan Datsun merosot. Bahkan sejak skandal Carlos Ghosn pendapatan Nissan dari semua merek yang jadi aliansinya menurun, karena penjualan di Amerika Serikat, Eropa dan Asia turun.
Maka ada beberapa hal yang menjadi kendala Nissan untuk melanjutkan karir Datsun, mengingat merek mobil tersebut tiidak membantu dalam dongkrak penjualan. Bukan hanya itu, Nissan juga ingin fokus menjajaki pasar di Negeri Paman Sam serta China.
Melansir Autocarindia Jumat 25 Oktober 2019, menurut sumber internal Nissan yang tidak ingin disebut namanya itu menyebut mereka tidak akan menghentikan merek Datsun dalam waktu, namun akan dilakukan secara bertahap.