100kpj – Perhelatan Kustomfest memang lebih dikenal sebagai ajang kompetisi motor custom. Namun sejak awal Kustomfest digelar pada 2012 lalu, mereka juga memperlombakan mobil-mobil antik yang memiliki nilai sejarah.
Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi mengatakan, pertama Kustomfest lahir memang sudah ada, maka logonya mobil dan motor. Tapi mobil yang diperlombakan harus klasik seperti muscle car, hot road, dan low rider.
“Pernah ada yang mau menampilkan mobil off road, tidak bisa seperti Jip. Untuk tahun ini sendiri jumlah pesertanya ada sekitar 27 unit untuk mobil,” ujarnya di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Sabtu 5 Oktober 2019.
Lebih lanjut Lulut yang juga builder dari Retro Classic Cycles itu menjelaskan, setiap tahun peserta mobil jumlahnya naik turun. Tapi yang jadi tolak ukur bukan itu, namun kualitas dan mobil-mobil itu punya sejarah panjang.
“Jurinya tentu orang-orang yang berkompeten seperti Dino Dalle Carbonare dari Speed Hunter, Shige Suganuma Mooneyes dan the nash dari Burnout magazine,” tuturnya.
“Tujuan kami menghadirkan mobil itu karena ingin membangun satu acara yang terintegrasi, orang bicara kustom identiknya hanya motor. Tapi ini menjadi titik ketemunya para pecinta kendaraan,” sambungnya.