100kpj – Beberapa tahun lalu, pemerintah merilis program KBH2 (Kendaraan Bermotor Hemat Energi). Selain memiliki efisiensi bahan bakar, kendaraan yang masuk dalam kategori tersebut juga memiliki harga jual terjangkau.
Sejumlah produsen mobil pun meramaikan program tersebut. Seperti Datsun, Toyota, Honda, Daihatsu, dan Suzuki. Mereka menawarkan desain berbeda-beda, dengan konfigurasi lima penumpang dan tujuh penumpang.
Menitik beratkan pada efisiensi bahan bakar dan ongkos produksi, maka mesin yang bersarang di mobil yang akrab disapa LCGC (Low Cost Green Car) tersebut hanya dua pilihan, yakni tiga silinder 1.000cc dan empat silinder 1.200cc.
Namun lambat laun banderol mobil LCGC mulai merangkak naik, hal itu disebabkan dari beberapa faktor. Salah satunya dari kenaikkan bahan baku yang membuat ongkos produksi meningkat, hingga penyesuaian BBN (Bea Balik Nama).
Sepertinya tidak tepat lagi jika menyebutnya sebagai mobil harga terjangkau. Memasuki Oktober 2019, hampir semua merek menaikkan harga mobil LCGC miliknya, karena menyesuaikan BBN di DKI Jakarta yang naik 2,5 persen dari 10 persen.
Untuk model yang tidak ada kenaikkan hanya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Sementara Calya dan Sigra ada peningkatan harga, karena keduanya sudah mengalami perubahan alias model baru, yang dirilis pada September 2019.