100kpj - Baterai menjadi nyawa dari kendaraan listrik, sama seperti kendaraan bermesin bahan bakar yang butuh bensin, atau solar agar bisa berjalan. Oleh sebab itu, mobil pelahap seterum butuh tempat pengisian baterai.
Jika komponen penyimpan daya kelistrikan itu sudah habis, otomatis mobil akan mati, atau tidak bisa berjalan, karena tidak ada arus listrik yang dialirkan untuk memutar dinamo, atau motor penggeraknya.
Di Indonesia, infrastruktur charging station, atau tempat pengisian baterai di tempat umum belum merata seperti negara lain. Sehingga menjadi kekhawatiran sendiri bagi mereka yang memiliki mobil pelahap seterum.
Untuk mencegah mobil listrik mati di tengah perjalanan, setiap produsen berusaha memberikan pelayanan ekstra. Salah satunya menyediakan mobile charging seperti yang ditawarkan PT Hyundai Motor Indonesia (HMID).
Produsen mobil Hyundai di Tanah Air itu memanfaatkan Ioniq 5 untuk keliling, atau menjemputpengguna Ioniq, Ioniq 5, atau Kona EV saat kehabisan baterai. Kini layanan tersebut mulai melebar sampai ke Medan, Sumatera Barat.
Memanfaatkan metode Vehicle-to-Vehicle (V2V) fast charging. Di mana Ioniq 5 bisa mengeluarkan daya listrik, selain berguna untuk menghidupkan barang-barang elektronik, atau sumber kelistrikan rumah, juga dimanfaatkan untuk mengisi mobil listrik.