100kpj - Dari zaman dahulu mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mereka memanfaatkan libur panjang yang diterapkan oleh pemerintah untuk bertemu keluarga besarnya.
Biasanya mereka yang merantau, akan pulang ke kampung halaman di tengah bulan puasa, atau sebelum lebaran. Tujuannya untuk bersilaturahmi dengan keluarga, atau orang tua, serta sekaligus berlibur.
Namun sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020, pemerintah membatasai pergerakan warga, hingga akhirnya memasuki 2022 dibebaskan untuk beraktivitas di luar ruangan, termasuk mudik. Maka tidak heran jika tahun lalu jumlah pemudik membludak.
Terlebih di tahun ini, mengingat pandemi diklaim semakin terkontrol, dan aturan yang semakin longgar. Sehingga jumlah pemudik di 2023 akan jauh lebih tinggi dari sebelumnya, seperti yang disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sebentar lagi kita juga akan masuk pada hari raya Idul Fitri dan pak Menhub kemarin sudah sampaikan hasil survei di tahun 2023 kali ini jumlah pemudiknya akan jauh lebih besar, kalau tahun lalu kurang lebih 85 jutaan ya,” ujar Kapolri dikutip dari laman Korlantas Polri, Jumat 17 Maret 2023.
Menurutnya, prediksi jumlah pemudik tahun ini kurang lebih 123 juta orang. Dengan begitu, butuh rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan di sejumlah titik, terutama jalur darat seperti jalan tol, dan dalam kota.
"Permasalahan utama yang menjadi fokusnya adalah kemacetan di jalan tol hingga alternatif. Kemudian kepadatan dari moda transportasi umum. Pada tahun lalu masalah-masalah tersebut berhasil diatasi. Tahun ini, seiring dengan peningkatan pemudik, maka upaya antisipasi harus disiapkan dengan maksimal.” tuturnya.