100kpj – Beberapa hari ini viral di media sosial tindak kekerasan yang dilakukan oleh pengemudi Mitsubishi Pajero Sport di SPBU. Pertamina pun langsung memberikan pernyataan atas insiden yang terjadi itu.
Saat ini, Pertamina berlakukan pembatasan dalam pembelian BBM Subsidi, seperti Pertalite. Di mana, kendaraan wajib terdaftar di aplikasi MyPertamina dan jika belum maka pembelian akan dibatasi jumlahnya.
Sejak aturan itu diberlakukan, ada saja kejadian viral yang terekam kamera, atau CCTV di masing-masing SPBU Pertamina. Salah satunya pengguna Mitsubishi Pajero Sport yang tidak senang dengan pembatasan BBM bersubsidi hingga melakukan tindakan kekerasan.
Berdasarkan video singkat yang beredar di jagat maya, terlihat dari rekaman CCTV penumpang depan di mobil Pajero Sport berwarna hitam itu memukul alat QR kode Pertamina yang sedang dipegang petugas SPBU di Bajong, Purbalingga, Jawa Tengah.
Kabarnya kejadian tersebut bermula saat petugas menanyakan kode QR dari aplikasi MyPertamina, ketika pemilik mobil SUV dengan R 1944 C itu bermaksud mengisi Biosolar sebesar Rp200 ribu. Karena pengguna Pajero Sport itu tidak memiliki barcode yang dimaksud, petugas menyarankan agar pengisian maksimalnya 10 liter.
Namun mereka tidak terima, hingga penumpang depan di dalam mobil itu memukul alat scan kode QR atau EDC yang dipegang petugas SPBU.
Tujuan dari penggunaan QR code ini agar adanya pendataan konsumen untuk subsidi BBM lebih tepat sasaran. Pertamina pun menyayangkan akan tindakan pemilik mobil tersebut dan seharusnya mobil-mobil terbaru isi dengan BBM Non subsidi.