100kpj – Pemerintah terus mencari cara untuk meringankan beban negara, salah satunya menaikkan harga bahan bakar minyak, atau BBM. Sebelumnya PT Pertamina Persero sudah mengkerek harga bahan bakar non subsidi.
Tahun ini BBM yang sudah mengalami kenaikan harga adalah Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite, dan disusul Pertamax. Perubahan harga itu tentu mengikuti peningkatan harga minyak dunia yang terus meroket.
Mengingat Pertamina sebagai perusahaan milik negara, maka BBM yang dijual saat ini masih tetap lebih murah dibandingkan brand swasta lainnya, seperti Shell, BP atau AKR, dan Vivo.
Namun karena subsidi yang diberikan selama ini dianggap terlalu besar, akhirnya negara kedodoran, sehingga terdengar kabar bahwa Pertalite sebagai BBM paling murah saat ini akan mengalami kenaikan harga.
Bahan bakar bersubsidi itu dijual Rp7.650 ribu per liter. Padahal normalnya Pertalite bisa dua kali lipat lebih mahal jika tidak diberikan keringanan dari negara. Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
“Perbedaan Rp6.800, itu yang harus kita bayar ke Pertamina. Itulah yang disebut subsidi, dan kompensasi,” ujar Menkeu, dikutip Viva.co.id, Senin 29 Agustus 2022.
Artinya jika mengikuti harga keekonomian, BBM dengan kandungan RON 90 itu sewajarnya dijual Rp14.450 per liter. Lebih mahal dari harga Pertamax saat ini yang dibanderol Rp12.500 di beberapa wilayah termasuk DKI.