100kpj – Krisis chip semikonduktor masih menghantui berbagai pabrikan mobil di berbagai negara, termasuk Indonesia. PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mengalami hambatan dalam produksi mobil, padahal permintaan unit sedang cukup tinggi.
Public Relations and Digital Manager HPM Yulian Karfili, mengatakan bahwa All-New Honda BR-V salah satu model yang terkena dampak. Padahal, itu mobil yang baru diluncurkan pada September 2021.
Alhasil, akibat permintaan yang tinggi di tengah keterbatasan pasokan chip semikonduktor, inden untuk All-New BR-V with Honda Sensing sudah mencapai sekitar 3 bulan. Di mana, itu adalah varian tertinggi dan banyak dipesan.
"Ekspektasi kami tadinya waktu diluncurkan dan kita baru mulai pengiriman di awal Januari, itu bisa menjadi salah backbone untuk penjualan Honda. Yang terjadi sekarang memang demand-nya sangat tinggi dan ini masih berlanjut sampai sekarang," kata Yulian Karfili dalam diskusi virtual yang diadakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Selasa 15 Februari 2022.
Tercatat, All-New Honda BR-V with Honda Sensing diminati hingga 70% dibandingkan varian lain. Chip semikonduktor sendiri merupakan komponen dasar untuk seluruh fungsi elektronik.
“Kalau demand tinggi, kita tidak bisa memasok karena keterbatasan komponen. Saat ini yang lebih bisa diproduksi oleh fasilitas produksi adalah All-New Honda BR-V yang tidak menggunakan Honda Sensing, ini pasokannya lebih tinggi,” kata Yulian.