100kpj – Kasus penembakan anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI), membuat tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecek mobil yang digunakan oleh enam orang yang meninggal dunia dalam kejadian yang terjadi di KM 50 Jalan Tol Cikampek.
Pengecekan tersebut dipimpin Ketua Tim Investigasi Komnas HAM, Choirul Anam, selama kurang lebih satu jam. Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengaku belum bisa mengungkap banyak soal temuan yang didapat karena harus ada pendalaman untuk menarik kesimpulan.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan teman-teman kepolisian di Komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak, karena butuh analisis lebih dalam lagi," ujar Beka yang dikutip dari Viva, Selasa 22 Desember 2020.
Namun, jika dilihat mobil yang diduga ditumpangi Laskar Khusus FPI nampak rusak cukup parah. Terlihat seperti ada bekas dua tembakan di kaca depan, bumper depan, kemudian roda belakang kiri hanya menyisakan velg tanpa ban. Beka menambahkan, beberapa aspek yang masih membutuhkan pendalaman seperti pencocokan uji balistik dengan tembakan yang bersarang di mobil.
Lalu, lanjut dia, posisi penembak dan Laskar yang ditembak juga harus dicocokkan. Maka dari itu, Komnas HAM tetap membuka peluang untuk kembali memeriksa anggota polisi sebagai saksi. Begitu pula memeriksa anggota keluarga Laskar FPI yang tewas, maupun saksi lainnya.
"Termasuk juga cek darah dari anggota FPI itu siapa saja. Yang ada di sudut situ, sudut sini juga butuh pendalaman lagi. Pastinya itu kami akan memeriksa saksi dari polisi, juga akan mendalami keterangan dari keluarga korban," katanya lagi.