100kpj – Hujan lebat mengguyur beberapa wilayah Jabodetabek sejak sore, Senin 21 September 2020. Khusus area Jakarta Badan Nasonal Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis peringatan dini banjir di bantaran Kali Ciliwung.
Hal itu disebabkan air yang meningkat drastis di Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat hingga berstatus siaga 1. Diketahui, ketinggian air di bendungan tersebut sempat mencapai 240 centimeter pada pukul 18.00 WIB.
Hujan yang tak kunjung berhenti hingga malam hari telah membuat beberapa ruas jalan di Ibu Kota digenangi air. Salah satunya di kolong jembatan, Dukuh Atas, Setiabudi pada pukul 19.30 WIB dengan ketinggian air 25 centimeter.
Kemudian beberapa wilayah lainnya, menurut pantauan 100KPJ di daerah Cipadu, Tangerang juga digenangi air cukup tinggi. Beberapa kendaraan, seperti sepeda motor masih bisa berjalan dengan menerabas genangan tersebut.
Padahal ada resiko yang perlu ditanggung pemilik jika melewati banjir. Terutama untuk motor yang sudah mengadopsi sistem pengabutan injeksi, karena ada beberapa komponen yang bisa berpotensi mengalami kerusakan.
Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno mengatakan, pada prinsipnya sistem injeksi dibuat pabrikan lebih aman ketimbang karburator. Jika genangan air yang dilewati tidak tinggi masih aman, terutama motor bergerak.
“Kalau melewati banjir saja tidak terendam lama, aman. Umpama terendam banjir dengan ketinggian air sampai saringan udara harus dicek ke bengkel,” ujarnya kepada 100KPJ.
Menurutnya, meski sistem injeksi lebih tertutup rapat ketimbang karburator, air tetap masuk dari saringan udara. Kalau sudah begitu, air akan menjalar ke throttle body dan berlanjut ke intake, yang akhirya masuk ke ruang bakar.
“Biayanya saya kurang tahu detil, karena sistem injeksi masuk garansi lima tahun. Terendam air riskan rusak pompa bahan bakar atau fuel pump, ECU (engine control unit), dan spul (penghasil energy listrik). Kalau sensor-sensor harus di cek lagi,” tuturnya.
Seperti diketahui, motor yang sudah mengadopsi sistem injeksi melibatkan banyak sensor, yakni sensor suhu panas mesin, sensor tekanan udara, sensor suhu udara, sensor bukaan gas, sensor oksigen, dan sensor putaran crank shaft.