100kpj – Memiliki mobil dengan kondisi prima tentu menjadi impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya pemilik mobil harus rajin melakukan perawatan sesuai ketentuan yang berlaku, diantaranya rutin mengganti oli mesin.
Oli mesin yang berfungsi melumasi seluruh komponen penting di dalam ruang pembakaran, tentunya memiliki masa pakai. Sehingga sudah sewajarnya pelumas tersebut wajib diganti sesuai jarak tempuh, atau waktu pemakaian.
Ada sejumlah brand oli yang tersebar dipasaran, begitu juga dengan spesifikasi formula hingga tingkat kekentalan atau SAE yang beragam. Sehingga ada beberapa pemilik mobil yang bingung jika ingin mengganti pelumas.
Bahkan ada juga yang hanya sekadar coba-coba dengan menyesuaikan kondisi kantong. Lantas apakah aman jika mobil sering menggunakan oli yang berbeda-beda?
Agung Prabowo, Technical Specialist PT Pertamina Lubricant, mengatakan, setiap oli memiliki formula berbeda-beda, bahkan satu brand saja belum tentu sama. Sebab oli mesin diciptakan sesuai dengan mesin dari kendaraan tersebut.
“Setiap merek oli memiliki formulasi dan senyawa yang berbeda-beda, percampuran antara senyawa itu lah yang menimbulkan endapan dan berdampak buruk pada performa mesin,” ujarnya.
Dengan begitu usahakan saat mengganti oli dibersihkan terlebih dahulu, sehingga oli yang sebelumnya bersarang di dalam mesin terbuang. Artinya bukan isu serius jika gonta-ganti oli, terlebih saat mengganti dengan yang baru sudah dibersihkan.
Lanjut dia, jika ingin mengganti oli dengan merek lain usahakan untuk menguras oli lama dari mesin atau flashing, cara ini untuk merontokan oli lama yang tertinggal. Kalau sudah bersih, pakai oli merek lain sebenarnya tidak ada masalah.
“Secara teknis apabila senyawa yang berbeda itu bersatu maka dapat menimbulkan pegendapan bagi senyawa lainnya (tidak menyatu), dan pastikan SAE sesuai anjuran pabrikan,” tuturnya.
Diketahui, bengkel resmi, atau bengkel yang beredar di pinggir jalan akan melakukan cara khusus dalam mengganti pelumas. Yang kerap dilakukan adalah menyemprotkan angin melalui kompresor untuk melunturkan oli yang lama.
Cara tersebut dilakukan demi menghilangkan sisa oli yang sebelumnya, karena butuh waktu lama untuk menunggu semua pelumas keluar dari ruang mesin. Padahal menyemprotkan angin tidak seutuhnya aman, terlebih kompresor jarang dibersihkan.
Product Improvement Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi pernah mengatakann, bahwa menyemprotkan angin dari kompresor saat pergantian oli dikhwatirkan muncul uap air yang akan masuk ke dalam ruang mesin.
“Uap air ini biasanya terdapat pada tabung angin (kompresor). Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya reaksi antar air dan komponen di dalam mesin yang dampaknya ke durability mesin,” ujarnya kepada 100KPJ beberapa waktu lalu.