Filbert menambahkan, ada banyak konsumen mobil yang terjebak transaksi kredit. Mereka, kata Filbert, tanpa sadar sebenarnya telah dikelabui angka. Nominal kecil yang ditawarkan sejatinya hanya manipulasi yang menjebak para pembeli. Seakan-akan mereka mampu menebusnya, padahal mungkin tidak.
“Kalau secara cash tak mampu, sebenarnya orang itu sudah tak layak membeli mobil. Namun, ketika mereka tak mampu membeli suatu barang secara kontan, tapi ada pilihan parsial (menyicil), di situlah kehidupan modern menjerat. Kita dibuat seakan-akan mampu, padahal tidak,” kata dia.
“Itu jebakan. Tapi saya tidak mengatakan berhutang itu salah. Yang salah adalah yang menggunakan hutang dengan pemikiran yang keliru. Saya tak pernah menyalahkan metode, yang saya salahkan adalah diri kita sendiri,” tambahnya.