100KPJ

Cara Jitu Terhindar dari Pedagang Mobil Bekas Kecelakaan

Share :

100kpj – Mobil bekas masih menjadi incaran masyarakat. Ada beberapa faktor yang mendasari orang akhirnya memboyong kendaraan dalam keadaan seken. Selain harga yang lebih terjangkau, model yang bisa didapat juga sangat beragam. 

Namun jangan mudah tergiur dengan harga murah. Sebab ada beberapa pedagang nakal yang menjual mobil bekas kecelakaan. Biasanya mobil yang sudah mengalami perbaikan karena bekas tabrakan itu dijual dengan harga menggiurkan.

Seperti di kawasan Jakarta Timur, ada salah satu pedagang mobil bekas tabrakan maut yang enggan disebutkan namanya. “Kalau enggak begini kami mau bekerja di mana,” ujarnya yang mengaku sudah menjalani bisnis tersebut selama 20 tahun.

Dia mengaku mendapatkan mobil bekas kecelakaan tersebut dari beberapa daerah, termasuk Jakarta. Namun soal lokasi atau tempat mobil bekas tabrakan itu tidak disebutkan, dia hanya menjelaskan bahwa kendaraan itu dibeli dengan harga murah.

Setelah proses perbaikan, yang meliputi bodi, kaki-kaki, interior hingga ruang mesin mobil tersebut akan dijual kembali. Namun dengan harga lebih murah dari kondisi normal. Lantas gimana caranya agar tdak tertipu oleh pedagang jenis tersebut?

Hariawan Arif Maulana sebagai kolektor dan juga penggemar mobil klasik yang kerap bertransaksi dengan pedagang mobil bekas, menyebut ruang mesin menjadi titik utama untuk melihat apakah mobiil tersebut bekas kecelakaan atau tidak. 

Menurutnya jika ada indikasi bahwa mobil memang bekas tabrakan, basanya akan terlihat dari sasis, atau tulang ujung kap mesin yang umunya terdapat bekas dempul. Meski sudah dicat, bekas dempul itu akan terlihat retak, karena panas dari mesin.

"Periksa juga tulang apron atau tulang depan yang menjadi tempat buat kedudukan radiator dan headlamp masih bagus dan terlihat simetris enggak, berbeda dengan mobil bekas tabrakan pasti sudah agak bengkok," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kelistrikan juga perlu dilakukan pemeriksaan. "Kalau awalnya mobil itu menggunakan aksesoris atau kondisi mobil sudah hancur, kondisi kelsitrikan jadi eror dan harus diurut ulang namun dari urutan kabelnya terlihat," terangnya.

Selain itu, calon konsumen juga wajib mencoba mobil tersebut untuk mengetahui kondisi kaki-kaki, hingga performa mesin. 

 

Share :
Berita Terkait