Lebih lanjut Jusri menjelaskan, bermain layang-layang itu sudah menjadi budaya jadi sulit kiranya untuk dilarang. Maka yang bisa dilakukan bagi pengguna jalan, khususnya pemotor tentu mengurangi peluang kecelakaan karena benang layang-layang.
“Pastikan menggunakan safety gear, yang terpenting adalah helm. Usahakan pakai jaket tebal, atau model denim yang dapat menutupi leher. Kemudian, gunakan masker atau buff yang juga menutupi leher pengendara,” tuturnya.
Menurutnya cara penggunaan buff juga perlu diperhatikan. Buff dengan ukurang yang panjang jangan dimasukkan ke dalam jaket, khususnya pada bagian leher. Artinya kain penutup mulut dan hidung itu berada di luar jaket yang Anda gunakan.
“Jangan ada sela antara jaket dan buff, itu bisa saja memicu benang tersangkut. Lebih baik pakai buff di luar menutupi jaket. Pengendara motor juga harus waspada ketika berjalan, kontrol kecepatan dan pantau kondisi jalan,” katanya.
Lebih lanjut Jusri menjelaskan, jika keadaan motor kencang dan benang layang—layang itu mengikat salah satu tubuh tentu akan beresiko. Terlebih benang itu menyangkut ke leher yang tidak dilindungi oleh jaket atau buff, tentu akann tersayat.
Baca Juga:
Dokter Tirta Si Anak Motor yang Tengah Dihujat karena Foto Viralnya
Isi Garasi Jaksa Fedrik yang Hukum Tersangka Penyiraman Novel Baswedan
“Lihat situasi terlebih dahulu, dan berjalan pelan jika daerah yang di lintasi terdapat layang-layang. Karena potensi adanya benang melintas ke jalan cukup besar. Karena melakukan pengerman mendadak juga bukan solusi,” sambungnya.