100kpj – Beberapa waktu lalu dr Tirta Mandira Hudhi mengalami nasib kurang baik. Dokter yang kerap tampil eksentrik itu mengalami musibah perampokan dengan moduk dipecahkan kacanya saat ditinggal parkir.
Dr Tirta yang aktif dalam membantu pengadaan alat medis, yang dibutuhkan bagi para tenaga medis selama pandemi covid-19 ini, harus kehilangan laptop. Kaca bagian penumpang dihancurkan oleh maling, ketika mobilnya sedang diparkir dipinggir jalan saat mampir ke minimarket.
Baca Juga:
5 TERPOPULER: Inkonsisten Aturan Mudik, Denda Rp250 Ribu untuk Pemotor
Jangan Lupa! Sanksi Larangan Mudik Resmi Diberlakukan Hari Ini
Baim Wong Borong 20 Unit Honda BeAt Cuma Buat Dibagi-bagi Gratisan
Yang disesalkan oleh dr Tirta adalah laptopnya yang raib itu ada beberapa dokumen salah satunya hasil uji APD lokal yang tersimpan di bangku belakang yang juga digondol oleh pelaku. Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya memberikan saran pada warga agar terhindar dari kejadian itu.
Yang pertama bisa mencari lokasi parkir aman sebelum memarkir kendaraan. Tak bisa dipungkiri warga kerap kali malas memarkirkan kendaraannya dengan mencari titik-titik parkiran yang lebih aman dibandingkan parkiran yang lain.
Diminta untuk bisa hindari parkiran yang cenderung sepi. Bila malam hari, polisi menyarankan hindari parkir gelap. "Saat parkir di tempat umum, sebaiknya mobil diparkirkan di tempat yang cukup ramai dan mudah dipantau oleh pemilik mobilnya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 8 Mei 2020.
Kedua, tidak menutup kaca mobil dalam keadaan penuh saat parkir. Hal itu disebut bisa menyulitkan pelaku kejahatan memecahkan kaca mobil yang jadi target. Tapi, bukan berarti kaca dibuka selebar-lebarnya.
"Misalnya parkir di siang hari, kaca mobil harus dibuka paling tidak satu cm sebagai jalur sirkulasi udara. Dengan begitu, pelaku pencurian pecah kaca mobil akan kesulitan memecahkan kaca dengan pecahan busi," ujar Yusri.
Kemudian yang ketiga yaitu memakai alarm pada mobil, jika mungkin, warga diimbau memasang alarm ganda pada mobilnya. Yang keempat yakni memasang kaca film.
Pemilihan kaca film yang gelap dan tentunya tidak menganggu pandangan pemilik mobil saat berkendara sangat dianjurkan agar pelaku kejahatan kesulitan melihat barang-barang yang berada dalam mobil.
"Sangat penting untuk pasang alat pengaman seperti sensor tambahan, alarm ganda, atau electrical cut-off. Ini perlu dilakukan untuk mobil yang belum disematkan fitur Immobilizer dalam mencegah mobil dibawa kabur juga oleh para pelaku kejahatan. 60 persen bagian dari mobil merupakan kaca mobil. Untuk itu disarankan bagi para pemilik mobil untuk memilih kaca film yang sulit terlihat dari luar, tapi tidak mengganggu visibilitas berkendara," kata Yusri.
Baca Juga:
Polisi Enggan Denda Rp100 Juta & Pidanakan Para Pemudik Nekat
Mantap, Denda Pajak Kendaraan dan BBN Dibebaskan hingga Akhir Juli
Transportasi Umum Kembali Beroperasi Normal, Polisi Tetap Larang Mudik
Sedangkan tips yang terakhir yaitu warga diminta bisa menyimpan barang-barang di tempat yang aman. Polisi tidak menganjurkan menyimpan barang berharga di kursi dalam mobil, apalagi barang tersebut dapat terlihat dari luar mobil.
"Bisa menyimpan barang berharga di tempat tertutup dalam mobil. Manfaatkan kompartemen tertutup seperti glove box, laci atau bagasi, juga bisa manfaatkan tray penutup di bagasi bagi pemilik mobil SUV atau hatchback. Jika tidak tersedia tempat atau kompartemen tertutup yang memadai, barang berharga bisa disimpan di kolong jok mobil atau ditutupi dengan benda gelap agar dari luar mobil terlihat samar," ujar dia.