100kpj – Transportasi umum dinilai berpotensi tinggi dapat menyebarkan virus Corona, karena di dalam transportasi umum itulah orang hilir mudik naik dan turun. Sehingga potensi penyebaran virus Covid-19 sangat tinggi.
Makanya beberapa hari lalu, Pemerintah DKI Jakarta telah menutup seluruh sekolah di Jakarta dan meminta masyarakat untuk tidak meninggalkan rumah, kecuali dalam keadaan mendesak. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebagai cara untuk menghindari penyebaran virus corona atau COVID-19.
Beberapa perusahaan juga telah meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah sebagai bentuk pencegahan. Namun, tidak sedikit dari kita masih perlu keluar untuk pergi bekerja, seperti halnya terlihat masih banyaknya pekerja kantoran yang memadati halte bus TransJakarta pagi ini.
Tentu berkendara di tengah situasi seperti saat ini membuat kita sedikit was-was. Namun, tetap harus tenang dan waspada. Ada beberapa hal pencegahan yang bisa dilakukan ketika harus menggunakan transportasi publik, seperti yang dilansir dari The Guardian.
Usahakan Tangan Tetap Bersih
Usahakan membawa hand sanitizer sehingga ketika memegang pegangan tangan yang ada di dalam bus bisa langsung dicuci dengan menggunakan hand sanitizer, selain itu
dengan langsung mencuci tangan setelah meninggalkan bus atau kereta adalah bentuk pencegahan. Cuci tangan secara menyeluruh selama 20 detik dengan sabun dan air. Dan hindari menyentuh wajah dengan tangan, untuk mencegah kuman masuk ke dalam tubuh.
Disamping itu, jika harus menyentuh pegangan tangan, pegangan pintu dan sebagainya, coba lakukan hanya dengan satu tangan. Simpan telepon di tangan ‘bersih; lainnya dan cucilah keduanya secepat mungkin setelah sampai di tempat tujuan.
Ubah Waktu Perjalanan
Departemen kesehatan Kota New York telah menyarankan, bila mungkin untuk menyesuaikan jam perjalanan. Pengguna transportasi publik bisa menghindari waktu tersibuk dan paling ramai di bus dan kereta api.
Pertimbangkan Bentuk Transportasi Lain
Opsi lain yang direkomendasikan yang memungkinkan adalah dengan berjalan kaki atau bersepeda ke lokasi tujuan alih-alih naik angkutan umum. Berjalan atau bersepeda jelas tidak terlalu riskan dibandingkan dengan naik kereta atau bus.
Baca juga: Anies Ubah Jadwal Transportasi Demi Cegah Corona, Ini Efeknya