100kpj – Saat menempuh perjalanan jauh menggunakan mobil, pengemudi dan penumpang di dalamnya pasti merasakan haus atau dahaga. Itulah mengapa, sebelum berangkat, mereka membawa air mineral dalam kemasan botol, supaya tak perlu repot-repot keluar kendaraan untuk mendatangi warung pinggir jalan.
Biasanya, ketika sudah sampai lokasi tujuan, botol-botol yang belum sepenuhnya habis dibiarkan tergeletak di dalam mobil. Nah, pemiliknya baru akan menghabiskannya saat kembali ke dalam kendaraan. Lantas, benarkah hal tersebut berbahaya, mengingat ketika mesin di matikan, air di dalam kemasan botol terpapar panasnya ruang kabin?
Rupanya, pendapat yang menyebut ‘air kemasan yang tersimpan di mobil tak boleh lagi diminum’ merupakan hal keliru. Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya mengatakan, dalam kondisi tersebut air masih boleh ditenggak sang pemilik, dan tidak akan menyebabkan keracunan.
Menurut mereka, setiap jenis kemasan pangan baik berupa plastik, kertas, atau kemasan lainnya bisa melepaskan komponen penyusun dalam makanan atau minuman yang dikemas. Perpindahan komponen itu bisa meningkat karena dipengaruhi suhu tinggi dan kontak secara langsung.
Namun, produsen minuman kemasan juga telah melakukan prosedur pengemasan sesuai persyaratan dan dipastikan keamanannya. Bahkan, dalam prosesnya, mereka juga melibatkan pihak BPOM.
Botolnya Tidak Aman
Kendati airnya aman diminum, namun botol kemasan yang tertinggal di dalam mobil bisa memicu bahaya saat terkena paparan suhu panas. Bahkan, Dinas Pemadam Kebakaran negara bagian Georgia, Amerika Serikat, telah mengeluarkan peringatan terkait hal tersebut.
"Ketika sinar matahari masuk, botol plastik dapat bertindak sebagai kaca pembesar dan menyalakan api," ujar seorang petugas Damkar, David Richardson, dikutip dari Theepochtime, Selasa 18 Februari 2020.
Baca juga: Kaget, Bawa Air Mineral ke dalam Mobil Ternyata Bisa Picu Kebakaran
Richardson mengaku pernah mengalami hal tersebut. Ia menemukan dua titik hitam pada jok mobilnya, tepat di bawah air mineral yang ia taruh begitu saja.
“Saya coba menaruh tangan di bawah botol, dan rasanya benar-benar panas,” tuturnya.
Jika terpaksa, pemilik bisa meletakkan air mineral di bawah kursi, menutupinya dengan handuk, atau benda lain yang bisa membuat air terpapar sinar matahari. Dengan begitu, potensi terjadinya kebakaran bisa sedikit ditekan.