100kpj – Busi adalah salah satu komponen penting pada sepeda motor, pasalnya busi punya peranan sangat vital dalam sistem pengapian pada mesin motor. Secara sederhana fungsi busi motor untuk mengubah tegangan listrik, yang disalurkan koil menjadi percikan api yang nantinya membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang dikompresi kemudian menggerakkan mesin. Mesin membutuhkan busi untuk bergerak karena busi yang memercikkan campuran antara bahan bakar dan udara.
Perlu diingat bahwa busi juga menjadi bagian kendaraan roda dua memiliki masa, karena pada umumnya setelah menempuh jarak lebih 6000 km busi berkurang kinerjanya dan perlu untuk diganti.
Nah, jika dibiarkan ada beberapa resiko yang berakibat negatif pada sepeda motor. Seperti dilansir dari Honda Wahana berikut beberapa akibat jika busi yang masa pakainya sudah tidak layak, tapi masih dipaksakan untuk dipakai.
Performa kendaraan menjadi loyo
Penurunan performa atau akselerasi menjadi loyo adalah dampak yang mungkin akan terasa ketika busi yang sudah lama tidak diganti. Keadaan tidak nyaman tersebut bisa terjadi, lantaran ketika komponen itu sudah lama, umumnya akan terjadi perubahan celah atau gab. Di mana celah yang dimaksud adalah celah antara elektroda dan groudnya.
Akibat kondisi itu busi yang bertugas mempercikan listrik atau api tidak stabil (Missfire) dan menyebabkan pembakaran motor jadi tidak sempurna. Alhasil, mengakibatkan deretan perubahan performa pada kendaraan sehingga kendaraan kita dirasakan tidak seperti baru kembali atau ketika dipacu untuk berlari kencang seperti terasa berat.
Busi tidak diganti bisa menyerang komponen lain
Selain bepengaruh kepada performa kendaraan, busi yang lama tidak diganti juga bisa menyerang beberapa komponen lain. Kalau diibaratkan penyakit dirinya seperti halnya komplikasi. Bagian-bagian motor yang berpotensi alami masalah saat busi sudah lama tidak diganti adalah tutup busi, kabel pengapian, koil, bahkan sampai dengan baterai yang kita gunakan akan terjadi penurunan performa.
Permasalahan tersebut akan berdampak kepada kebutuhan transfer energi listrik yang awalnya hanya 1 Volt terjadi kenaikan 2 Volt. Ini membuat kinerja dari komponen pendukung lainnya harus kerja ekstra maksimal untuk mensuplai kebutuhan busi tersebut. Jika sudah mengalami hal tersebut siap-siap untuk merogoh kocek lebih dalam untuk perbaikan.
Menyebabkan kerusakan kelistrikan permanen
Sebagai garda paling depan dalam sistem pengapian kendaraan, efek negatif busi tidak lama tidak diganti adalah membuat tegangan pada komponen tersebut menjadi naik. Dampaknya busi akan menuntut suplai lebih besar dari bagian-bagian motor berhubungan dengannya seperti aki.
Jika kondisi demikian dibiarkan, sistem kelistrikan kendaraan bisa mengalami kerusakan permanen. Mula-mula mungkin hanya susah melakukan start egine di pagi hari, namun lambat laut akan merembet kepada komponen roda dua yang berhubungan dengan listrik.
Boros bahan bakar
Tidak berhenti di beberapa hal tadi, efek domino yang juga ditimbulkan dari tidak rutinnya mengganti busi adalah menyebabkan bahan bakar lebih boros. Hal ini bisa terjadi lantaran Putaran mesin saat posisi idle jadi tak stabil. Performa mesin turun. Tenaga yang dihasilkan menjadi lebih lembek, torsi berkurang, kemampuan berakselerasi menurun.
Akibatnya membuat kosumsi bahan bakar si kuda besi lebih banyak dari sebelumnya. Bagaimana apa kalian masih akan malas-malasan untuk mengganti bagian satu ini? Kalau sih ogah karena bisa membuat motor tercipta alami permasalahan yang besar.
Baca juga: Kebiasaan Salah Pemilik Motor pada Piringan dan Kaliper Cakram