100kpj – Warga perkotaan biasanya sudah menyiapkan tujuan liburannya saat natal dan tahun baru. Berbagai destinasi wisata menjadi incaran. Nah, untuk hadir di lokasi yang dituju beberapa orang memilih mobil pribadi sebagai alat transportasi.
Namun karena dirasa waktu berlibur mereka cukup lama, barang yang dibawa kerap berlebihan. Bahkan penumpang di kabin rela berimpitan karena banyak bawaan yang mereka bawa. Padahal cara tersebut tidak diperbolehkan.
Sebab setiap mobil memiliki daya angkut maksimal, jika bobotnya berlebihan otomatis mempengaruhi kinerjanya, yang berujung pada keselamatan Anda. Seperti yang disampaikan Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu.
“Dari sisi ekonomis beban kerja mesin semakin berat, bahan bakar lebih boros. Keamanan otomatis gaya gravitasi tidak sesuai akhirnya jarak pengereman lebih panjang, over steer, dan body roll mengerucut pada peluang kecelakaan,” ujarnya kepada 100KPJ, Rabu 11 Desember 2019.
Hal senada juga disampaikan Diler Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Menurut Didi, jika beban angkutan melebihi batas, bahan bakar lebih boros karena kerja mesin lebih berat. Selain itu umur komponen seperti ban, suspensi jadi lebih pendek.
“Gambarannya Avanza bobot maksimal sekitar 700 kilogram. Karena tujuh penumpang, jika bobot satu orang 70 kilogram artinya sudah 490 kilogram, sisanya dimanfaatkan bawa barang. Jangan berlebihan intinya safety harus diperhitungkan selama liburan,” tuturnya.
Selain memperhatikan kapasitas angkut, mobil juga perlu diperiksa secara menyeluruh sebelum dibawa berlibur. Ada beberapa sektor yang wajib diperhatikan sebelum jalan jauh, yakni periksa kondisi mesin atau lakukan servis, ganti oli dan lain-lan.
Selain itu periksa juga komponen lain di luar mesin agar perjalanan tetap aman. Seperti ketebalan ban, minyak rem. Dan kondisi wiper karena masuk musim hujan tentu parts yang bertugas untuk menyeka air di kaca itu harus berfungsi maksimal. (re2)