100kpj – Sebagian pengguna mobil sepertinya pernah mengalami saat berhenti namun tiba-tiba berasa mundur. Baik dirasakan penumpang, ataupun pengemudi, hingga menimbulkan rasa panik di dalam mobil.
Padahal perasaan tersebut hanya ilusi, karena kenyataannya mobil masih dalam kondisi diam atau parkir, hanya objek di sekitar mobil yang bergerak. Misalnya motor, atau mobil di sekitar kendaraan kita bergerak maju.
Baca juga: Mobil Nekat Terabas Banjir Siap-siap Keluarkan Biaya Banyak Jika-5 Hal Ini erjadi
Saat kendaraan disekitar itu bergerak maju, halusinasi kita di dalam mobil merasakan mundur. Lalu apa yang terjadi sebenarnya saat kondisi tersebut?
Salah satu Dokter Spesialis, Nadia Nurotul Fuadah dalam aplikasi tanya jawab dokter Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menjelaskan, ada beberapa masalah utama pengelihatan kepada objek terganggu.
“Semestinya setelah kendaraan dihentikan, maka posisi dan pergerakan obyek di sekitar pun akan kembali normal,” ujarnya dikutip, Sabtu 27 Januari 2024.
Menurutnya, kondisi obyek di sekitar masih saja tampak bergerak mundur meski berhenti kemungkinan penyebabnya adalah kurang fokus karena kondisi yang kurang tidur, belum makan, sedih, atau stres.
Kondisi lainnya seperti vertigo atau pusing hebat, dan berputar yang terjadi karena gangguan pusat keseimbangan di otak, atau telinga dalam. Ganguan psikis, misalnya stres pasca trauma, depresi, kecemasan, psikosomatis, skizofrenia.
“Faktor lain speerti gangguan mata, migrain, pengaruh obat, alkoholisme, anemia, dehidrasi, hipotensi, hipoglikemia, gangguan jantung, dan sebagainya,” tuturnya.
Menurutnya kondisi yang dialami itu tidak selalu menandakan kesehatan mata yang terganggu, dan janganlah dulu panik, agar kelihan membaik cobalah biasanya tidur lebih awal, dan lebih teratur 6-9 jam sehari.
Solusi lainnya disebutkan bahwa pengemudi mobil, atau penumpang di mobil yang tidak ingin merasakan hal itu perlu menjaga pola makan, atau jangan terlambat, dan variasikan nilai gizi di dalam makanan.
“Kurangi dulu kegiatan fisik yang melelahkan, bijak mengelola stres dan emosi, rajin berolahraga, perbanyak relaksasi, dan jauhi alkohol serta NAPZA,” sambungnya.