100kpj – Viral di media sosial sebuah video mesin motor yang kondisinya memprihatinkan. Terdengar sang mekanik mengatakan "Ganti oli hanyalah marketing" seolah menyindir pemilik motor yang jarang ganti oli.
Ada beberapa kasus, kaum hawa yang tak mengetahui pentingnya mengganti oli mesin. Alhasil, kinerja mesin menjadi tak enak hingga membuat motor rusak atau mogok.
Padahal, mengganti oli mesin pada sepeda motor adalah hal yang penting. Oli yang ada di mesin memiliki peran sebagai pelumas utama mesin, dan efisiensi serta daya tahannya dipengaruhi oleh panas dan kerak yang dihasilkan selama pembakaran.
Selain itu, tugas oli juga berfungsi untuk meminimalisir panas yang berlebihan pada mesin. Dilansir dari situs Federal Oil, Senin 18 Desember 2023, umumnya oli motor harus diganti di 2.000 kilometer atau setiap 2 bulan sekali.
Jadi, ketika motor sudah mencapai interval ini, maka oli wajib diganti dan jika tidak segera diganti, memang mesin dan performa motor masih terasa normal. Menentukan kapan oli motor harus diganti juga bisa dilihat dari kilometer harian.
Untuk pemakaian sekitar yang sehari-harinya menempuh jarak lebih jauh, penggantian oli sebaiknya dilakukan lebih cepat. Meski kilometer sering dijadikan acuan penggantian oli, banyak yang beranggapan bahwa masa pemakaian mesin adalah acuan yang harus digunakan.
Selain oli mesin, oli kedua yang wajib diganti adalah oli gardan atau gear oil sebagai pelumas utama di bagian gardan motor matic. Keduanya wajib rutin diganti secara berkala, agar saat berkendara tetap nyaman dan tanpa masalah.
Efek Tak Ganti Oli
Seiring waktu, oli di dalam ruang mesin akan terkontaminasi oleh partikel debu, kotoran, dan zat-zat kimia yang dihasilkan ketika mesin bekerja. Hal ini menyebabkan kemampuan pelumasan oli berkurang dan bisa mengakibatkan gesekan berlebih pada komponen mesin.
Berikut adalah beberapa efek yang bisa terjadi jika sering telat mengganti oli motor, dilansir dari Astra Honda:
1. Penurunan kinerja mesin
Oli yang sudah terkontaminasi tidak mampu memberikan pelumasan optimal pada komponen mesin. Akibatnya, gesekan di antara komponen-komponen tersebut meningkat, menyebabkan penurunan kinerja mesin secara keseluruhan.
2. Overheat
Oli yang tidak mampu menahan suhu tinggi dapat mengakibatkan panas berlebih atau overheat pada mesin. Kondisi ini berpotensi merusak komponen mesin yang lebih sensitif dan memerlukan perbaikan yang mahal.
3. Ketahanan mesin berkurang
Gesekan berlebih yang disebabkan oleh oli yang tidak optimal dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin seperti piston, ring piston, dinding silinder dan poros engkol yang merupakan komponen penting dalam sebuah rangkaian mesin.
4. Konsumsi BBM menjadi boros
Ketika oli tak rutin atau bahkan sering terlambat diganti dengan yang baru, mesin seperti dipaksa bekerja lebih berat tanpa perlindungan masksimal dari oli. Pada kondisi itu, gesekan antar komponen dan suhu mesin akan semakin tinggi.