100KPJ

Belajar dari Viral Komunitas Avanza-Xenia yang Arogan, Ini Konvoi yang Aman dan Tertib

Share :

100kpj – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi arogan dari salah satu anggota klub mobil Avanza Xenia Club Indonesia saat konvoi. Sebenarnya ada aturan saat melakukan konvoi agar tetap aman dan tertib di jalan.

Sebelumnya akun akun Instagram @raniaasrimaydha, mendapat perilaku tidak menyenangkan oleh salah satu anggota komunitas Avanza Xenia Club Indonesia yang tengah konvoi. Insiden terjadi di jalan Pangandaran menuju arah ke Bandung pada Minggu 10 Desember 2023.

Baca Juga: Viral Aksi Arogan Oknum Komunitas Avanza-Xenia saat Konvoi, Hendak Pukul Pengemudi Lain

Sang Bapak yang tengah mengemudikan mobil Toyota Fortuner yang ditumpanginnya hampir kena pukul oleh pengemudi Toyota Avanza berplat nomor D 1893 YTF. Pengendara Avanza kesal karena gagal menyalip Fortuner, padahal jalan tengah padat lalu lintasnya.

Tips Konvoi yang Aman dan Tertib

Perjalanan konvoi atau touring menggunakan mobil kerap dilakukan oleh pemilik mobil, terutama komunitas atau klub mobil. Tapi tahukah Anda kalau saat konvoi itu ada aturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota konvoi.

Karena saat Anda bepergian dalam rombongan yang banyak biasanya dapat mengganggu pengguna jalan lain. Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia membagikan tips bagaimana melakukan konvoi dengan aman dan nyaman.

Menurutnya, konvoi itu paling penting ada formasi dan dipimpin oleh road captain atau mobil yang berada di paling depan. Biasa disebut juga dengan lead car, dan pemimpin harus bisa menjaga serta mengatur rombongan secara konstan.

"Road captain itu juga tidak boleh punya kebiasaan untuk speed up dan speed down. Artinya road captain harus selalu mengatur mobil dalam kecepatan konstan,” ujar Rifat, dikutip dari situs Mitsubishi Indonesia, Senin 11 Desember 2023.

“Jadi di dalam konvoi itu, rombongan yang paling belakang akan berkendara dalam kecepatan yang lebih dari mobil di depannya. Untuk itu road captain harus selalu berkendara dalam kecepatan konstan," lanjutnya.

Pereli ini juga menambahkan dalam satu rombongan konvoi itu, satu road captain maksimal hanya bisa mengawal 10 mobil, paling maksimal adalah 12 mobil. Selain itu, mobil yang berada dalam rombongan konvoi juga harus memiliki pengetahuan berkendara yang baik.

Karena menurut Rifat dalam rombongan konvoi itu setiap mobil tidak boleh berada dalam satu garis lurus, melainkan harus satu ke kanan dan satu ke kiri. Paling tidak setengah bodi mobil ke kanan, kemudian di belakangnya setengah bodi ke kiri.

“Kenapa begitu? Karena dalam konvoi itu akan terjadi progressive speed dan imbasnya adalah jarak pengereman setiap mobil akan berbeda-beda. Jadi kalau rombongan berjalan tidak dalam satu garis lurus, maka ketika terjadi pengereman mendadak masing-masing masih bisa melakukan manuver ke kanan dan ke kiri,” jelas Rifat.

Berikutnya adalah sweeper di bagian belakang, yang tugasnya juga penting karena harus mengetahui tentang escape plan. Di mana escape plan ini adalah rute alternatif ketika terjadi sesuatu di jalan. Tapi menurut Rifat dari semua ini, yang paling penting adalah radio komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan mobil yang berada dalam rombongan.

Patut dipahami jika sekarang ini masyarakat Indonesia sangat sensitif dengan rombongan konvoi di jalan. Oleh karena itu, Rifat mengatakan tidak ada alasan dalam konvoi ini menggunakan pengawalan atau menggunakan lampu strobo yang ingin selalu didahulukan.

Terakhir adalah untuk kecepatan maksimal dalam rombongan konvoi, yaitu tidak boleh melebihi 80 km/jam untuk di jalan tol. Sementara di jalan raya paling ideal adalah 40 sampai 50 km/jam.

Share :
Berita Terkait