3. Mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk.
4. Selain berjalan dekat sering juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh seperti musim mudik lebaran.
5. Membonceng lebih dari satu anak.
"Mengabaikan beberapa kondisi diatas sangat rentan undang petaka khususnya bagi anak. Bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor," jelas Agus.
Alasan di atas, Agus menjelaskan lebih lanjut bahwa memahami kemampuan anak untuk siap di bonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.
Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu pemicu celaka wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara. Pastikan anak tidak mengantuk saat dijalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk dibelakang pengendara dengan baik.